Oleh: Ulfatun Ni’mah
Penulis
nimahulfatun23@gmail.com
MENJADI orangtua adalah sekolah yang tiada habisnya. Selalu ada materi tak terduga. Ujian tiba-tiba. Apa lagi di zaman akhir ini tantangan semakin menggetarkan. Semoga bukan getar yang menggentarkan dan mematahkan keyakinan. Tapi getar yang menghidupkan, menyulut semangat memperbaiki kualitas diri. Memantaskan diri menjadi pendamping tumbuh kembang generasi cemerlang.
Mengharapkan anak tangguh mengharuskan kita menggembleng diri menjadi orangtua tangguh pula. Ayah bunda, berikut ini adalah ciri orangtua tangguh yang harus kita miliki.
BACA JUGA: 4 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak
Fokus dalam mendidik ananda
Anak adalah amanah terbesar dalam hidup kita. Anak selain penyejuk hati dapat pula menjadi ujian bagi kedua orangtuanya. Bagaimana agar anak menjadi penyejuk hati? Tentu diperlukan pendidikan yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan akal dan nuraninya. Anak yang terdidik dengan fokus tinggi akan lebih mudah diarahkan. Apa pun kurikulumnya, fokus orangtua selaku pendidik utama menjadi modal besar keberhasilan pendidikan.
Mari kita cek kembali. Sejauh mana pendidikan yang sudah kita upayakan. Sudahkah kita fokus mendidik di tengah kesibukan pemenuhan kebutuhan harian. Sandang. Pangan. Rasa aman dan nyaman.
Allah berfirman:“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar”. (QS an-Nisa’: 9)
Allah menegaskan pada kita sebagai orangtua agar memperhatikan keselamatan hidup anak keturunan kita. Baik kehidupan dunia, maupun akhiratnya. Tidak meninggalkan keturunan yang lemah. Baik jasmani maupun rohaninya.
Mendidik ananda sesuai dengan Fitrahnya
Ayah dan bunda yang dimuliakan Allah. Anak kita dibekali Allah dengan fitrah, kecenderungan, karakteristik dan berbagai kemampuan. Terutama fitrah iman sejak ruh mereka ditiupkan. Sudahkah kita mendidik ananda sesuai dengan fitrahnya? Memperhatikan kelebihan yang Allah berika dalam diri ananda? Mengembangkan potensi yang Allah berikan sebagai modal hidup ananda?
Sungguh Allah menciptakan ananda sebagai khoiru ummah. Umat terbaik. Maka haruslah kita mendidiknya dengan baik. Memperlakukannya dengan istimewa. Menghargai ananda sebagai penerus kehidupan dan dakwah Islam. Sebagaimana Allah jelaskan dalam Alquran. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Imran: 110)
Mengokohkan Aqidah Islam dalam diri dan ananda
Allah berfirman, ”Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS Lukman: 13)
Generasi tangguh tidak hanya terfokus pada hal keduniaan. Ia adalah generasi yang cakap dalam semua hal. Ibadah dan muamalah. Fokus hidup tidak pada dunia semata. Tapi juga pada kehidupan akhiratnya.
Aqidah merupakan pondasi awal dalam pendidikan. Pelajaran yang harus kita tuntaskan sebelum mengajarkan ilmu lainnya. Ketika ananda sudah kuat aqidahnya, ia akan lebih mudah menjalankan kehidupannya. Menjadikan aturan Allah sebagai aturan tertinggi dalam setiap langkah hidupnya. Menjadikan syariat Islam sebagai tolak ukur kebenaran. Maka harus menjadi fokus kita sebagai orangtua mengokohkan Aqidah pada diri kita selaku orantua juga bagi ananda.
BACA JUGA: Orang Lain Menilai Anda, Sebagaimana Anda Menilai Orang Lain!
Mendidik dengan Cinta
Seperti halnya kita, anda ingin juga dihargai. Dianggap keberadaannya. Diperhitungkan kemampuannya. Begitu pula dalam mendidiknya. Ananda perlu rasa aman, nyama dan memperoleh penerimaan dari kedua orangtuanya. Ketika ananda merasa dirinya dicintai dan dihargai, in syaa Allah mengarahkannya lebih mudah.
Memproteksi ananda dengan aturan
Zaman akhir tantangan generasi semakin mencekam. Orangtua dibayangi ketakutan. Was-was melepas ananda bersosialisasi dengan lingkungan. Takut tepapar pemikiran skuler dan pergaulan bebas yang kelewatan.
Mengekang anak bukanlah perlindungan. Orangtua tak boleh melarang anak keluar mencari teman. Bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Karena anak kita bukanlah anak rumahan. Hanya duduk diam di rumah. Sholeh sendirian. Tapi ananda adalah generasi khoiru ummah yang diberi tugas kehidupan.
BACA JUGA: Berdasarkan Penelitian, Banyak Orang Merasa Puas dan Bahagia karena Menikah di Usia ini
Tidak sekadar beribadah sendirian tapi juga bermualah. Menjalankan misi amar ma’ruf nahi munkar. Maka biarkan ananda keluar. Belajar dengan lingkungan. Tugas kita mengarakan, membatasi, dab paling utama ialah menguatkan pemahaman ananda akan syariat Islam. Sebagai bekal memgarungi jalan dakwah yang terjal.
Hanya pada Allah meminta
Menjadi tangguh memang tidak adakadabra. Ada step by step yang harus kita upayakan. Sedahsyat apa pun ujiannya, yakinlah selalu ada penyelesaiannya. Kepada Allah kita meminta. Semoga Allah mampukam kita menjadi orangtua tangguh. Pencetak generasi tangguh akhir zaman. Aamiin.
Ayah bunda. Mari terus memantaskan diri. Menempa diri menjadi sebaik-baik pendidik bagi ananda. Menjadi orangtua tangguh pencetak generasi khoiru ummah akhir zaman. Pewaris kejayaan Islam mendatang. []
OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.