IMAM Abdurrahman bin Abi Bakr Jalaludin as Suyuthi rahimahullah dalam kitabnya Qutul Mughtadzi, bahwa Imam al Kahfani rahimahullah pernah berkata, “Menjaga Allah, maksudnya adalah kamu menjaga perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan kamu bertakwa kepada-Nya. Maka jangan sampai Allah melihatmu berbuat kemaksiatan atau berbuat pelanggaran terhadap perintah-Nya.”
Seorang hamba yang ingin menjaga Allah adalah dengan menjaga anggota badannya, agar tidak digunakan untuk hal kemaksiatan atau perbuatan dosa.
Ada lima anggota badan kita yang perlu diperhatikan. Apakah kita sudah menjaganya untuk tidak bermaksiat kepada Allah?
Inilah kelima anggota badan yang harus dijaga agar tidak bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
BACA JUGA: Yang Dulu Pernah Bermaksiat
Pertama, menjaga hati. Termasuk seorang hamba yang menjaga Allah Subhanahu wa ta’ala adalah dia yang menjaga hatinya dari perkara-perkara syubhat, yang dapat menggoyahkan keyakinannya. Hati memiliki kedudukan yang penting bagi manusia. Apabila hati telah hilang, maka hilanglah segala hidupnya. Apabila hati telah rusak, maka rusaklah segala perilaku hidupnya.
Kedua, menjaga lisan. Termasuk seorang hamba yang menjaga Allah subhanahu wa ta’ala adalah dia yang menjaga lisannya. Banyak sekali kemaksiatan yang disebabkan oleh lisan, namun kita tidak pernah menyadarinya. Seperti halnya ghibah (menggunjing orang lain), namimah (mengadu domba), mengejek, menghina, berdusta, menipu, atau saling berdebat untuk sesuatu yang tidak berguna dan tidak ada manfaatnya sama sekali.
BACA JUGA: Keluarga Sehat tanpa Maksiat
Dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya seseorang berkata dengan satu kalimat, ia menganggapnya biasa. Tapi ternyata kalimat tersebut menjadikannya terlempar ke dalam api neraka sejauh 70 tahun perjalanan.” (HR. Ahmad, dishohihkan oleh Syaikh al Albani)
Ketiga, menjaga pendengaran. Termasuk seorang hamba yang menjaga Allah subhanahu wa ta’ala, adalah dia yang menjaga pendengarannya. Tidak pantas baginya mendengarkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Seperti, mendengarkan perkataan kotor, mendengarkan musik-musik yang menimbulkan kemaksiatan dan mendengarkan perkataan yang sia-sia.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan orang yang melakukan perbuatan atau perkataan yang sia-sia, maka dia berlalu dengan tetap menjaga kehormatan dirinya.” (Q.S Al Furqon : 72)
Sungguh ayat-ayat Alquran, nasihat ataupun ceramah lebih baik untuk kita dengarkan dibandingkan dengan perkataan yang sia-sia.
Keempat, menjaga penglihatan. Termasuk seorang hamba yang menjaga Allah subhanahu wa ta’ala adalah dia yang menjaga penglihatannya. Apabila digunakan untuk melihat atau memandang sesuatu yang haram, maka dapat merusak hati. Namun, jika dijaga untuk tidak melihat atau memandang hal-hal yang diharamkan, maka Allah akan memberikan kedamaian dalam hati.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Katakanlah kepada kaum Mukminin (orang-orang yang beriman), agar mereka menjaga pandangan mereka dan memelihara kemaluannya. Karena yang demikian itu lebih baik bagi mereka (lebih menyucikan jiwa mereka). Sungguh Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang mereka perbuat.” (Q.S An Nur : 30)
BACA JUGA: Mengajak Orang Bermaksiat, Ini Akibatnya
Kelima, menjaga perut. Termasuk seorang hamba yang menjaga Allah subhanahu wa ta’ala adalah dia yang menjaga perutnya. Yakni menjaga perutnya dari makanan yang haram. Seperti, makan dari hasil riba, penipuan, atau jual beli yang curang, sehingga tidak ada keberkahannya sama sekali pada harta tersebut. Justru yang ada adalah kecelakaan dan kesengsaraan. Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah menerima kecuali apa-apa yang baik. Dan tidak menerima doa, kecuali dari orang-orang yang baik.
Jagalah Allah dengan menjaga anggota tubuh kita, agar tetap dan terus dalam ketaatan dan ketakwaan kepada-Nya, serta jauh dari segala kemaksiatan dan perbuatan dosa. Sehingga dengan begitu, Allah akan menjaga kita. []
SUMBER: KHOTBAH JUMAT