GIBAH adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, yang tidak sukai. Baik dalam keadaan jasmani maupun rohaninya. Biasanya gibah dilakukan dengan cara menyebarkan aib seseorang yang tidak sukai sedangkan faktanya bukanlah demikian.
Banyak sekali orang yang meremehkan gibah. Akan tetapi, gibah ini jika di pandangan Allah ia adalah seseorang yang keji dan kotor. Rasulullah juga menjelaskan, “Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan dari padanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya”.
BACA JUGA: 5 Jenis Gibah Ini Boleh Dilakukan?
Dalam hadis di atas dijelaskan, orang yang banyak melakukan gibah sama kotornya dengan seorang anak yang melakukan perbuatan keji terhadap ibunya sendiri.
Cara menghindari gibah pada diri kita adalah dengan cara menghadiri pengajian di majelis-majelis terdekat. Dengan cara seperti itu kita bisa tahu dan menyerap ilmu dari pengajian itu bahwa gibah itu perbuatan yang keji dan kotor.
BACA JUGA: Ciri-ciri Lisan Sang Pendosa
“Barang siapa menolak (gibah atas) kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api Neraka dari wajahnya”. (HR Ahmad)
Nah, Jika kita terhindar dari perbuatan keji yaitu gibah, maka kita juga akan terhindar dari api neraka yang sangat panas dari wajahnya itu. Oleh karena itu bagaimana pentingnya ilmu bagi kehidupan sehari-hari.[]