SUAMI punya rahasia, begitu juga dengan istri. Karenanya fungsi suami dan istri digambarkan dalam Al Quran sebagai libas (pakaian).
Allah berfirman, “Dan mereka para istri adalah pakaian untuk suami dan kamu para suami adalah pakaian untuk istri.”
Di dalam bahasa Arab, pakaian dengan makna zhahir dan batin di sebut dengan libas. Sedangkan pakaian yang sehari-hari kita pakai adalah tsaub. Sebagaimana firman-Nya: “وثيابك فطهر” Dan bajumu bersihkanlah.
Fungsi pakaian adalah menutup aurat dan aib yang ada dalam tubuh ini. Karenanya janganlah kekurangan pasangan kita, menjadi pergunjingan di media sosial dan tempat lainnya.
Allah berfirman, “Dan tepatilah janji, karena janji itu akan diminta pertanggung jawabannya di hari hisab nanti.”
Dan menjaga rahasia pasangan itu adalah janji yang harus kita tunaikan, ketika halalnya hubungan itu dengan kalimat Allah yang Suci dan Agung.
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya seburuk buruknya suami adalah mereka yang berhubungan badan dengan istrinya kemudian ia ceritakan.”
Apalagi sekarang sering sekali kita melihat, pasangan suami istri yang mengupload foto mesra di luar batas kewajaran yang seharusnya itu menjadi wilayah privat.
Ketahuilah perbuatan yang halal jika di lakukan di tempat yang tidak tepat, maka makna halalnya akan tereduksi.
Para sahabat adalah contoh dalam menjaga rahasia, yaitu Hudzaifah ibnu al Yaman, salah seorang yang di tugasi menyimpan data orang orang munafik.
Bahkan ketika Umar bin Khattab bertanya, “Siapa saja orang orang munafik yang ada dalam catatannya?” ia tidak mau memberi tahu. Namun ketika pertanyaannya diubah yaitu, “apakah ada namaku dalam catatan itu?” Hudzaifah menjawab tidak ada.
Abu Bakar juga terpaksa menolak tawaran Ustman ketika ia menawarkan putrinya Hafsah, karena ia pernah mendengar nabi menyebut nama Hafsah. Tetapi demi menjaga kewibawaan nabi, ia tidak menyebutkan alasan kenapa ia menolak pinangan Umar.
Setiap pasangan punya rahasia ada yang indah dan ada yang kelam. Tidak ada pasangan yang sempurna. Kita meminangnya bukan karena ia sempurna, namun karena setiap kita punya kekurangan lalu pernikahanlah yang menjadi jalan untuk menutupi kekurangan itu. []