JAKARTA— Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, guna menghadapi bulan Ramadhan hingga Lebaran 2017 pemerintah memiliki stok minyak goreng sebanyak 1,5 juta ton.
“Kalau ada kenaikan harga yang tidak wajar, kami siap menggelontorkan 1,5 juta ton minyak ke pasar,” ujarnya saat meninjau ketersediaan stok minyak goreng di PT Panca Nabati Prakarsa Pulo Gadung, Jakarta, Jumat (28/4/2017) lalu.
Mendag Enggartiasto menjelaskan, stok sebanyak 1,5 juta berasal dari 14 produsen minyak goreng dan menyerahkan kewenangan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam mengatur penyaluran stok minyak goreng tersebut.
“Begitu ada kelangkaan minyak goreng, bisa kapan saja saya kirim,” jelasnya
Ia menjelaskan, pihaknya memprediksi kebutuhan minyak goreng saat Ramadhan hingga Lebaran mendatang diperkirakan mencapai 20 juta liter per bulan naik dari yang biasanya hanya 13 hingga 14 juta liter per bulan.
Dirinya juga menjamin, pasokan minyak goreng selama Ramadhan hingga Lebaran akan tersedia dengan baik.
“Untuk minyak Indoneisa sudah tidak perlu diragukan, kita ini produsen terbesar crude palm oil (CPO) beserta turunannya, dan Indonesia bersama Malaysia menguasai 80 persen pasar CPO dunia,” ungkapnya.
Mendag pun optimis, dari sisi harga tidak akan bergejolak tinggi karena pemerintah telah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 11.000 per liter.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Panca Nabati Prakarsa Adi Wisoko Kasman yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Minyak Makan Indonesia, menegaskan bahwa produsen minyak goreng nasional saat ini dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng. []
Sumber: Kompas