JAKARTA—Terkait pemberitaan rencana pernikahan usia dini antara SY (15 Tahun) dan FA (14 Tahun) di Bantaeng, Sulawesi Selatan ditanggapi oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
Nila menegaskan menentang rencana pernikahan tersebut karena dari segi fisik dan kejiwaan, dua remaja kebelet nikah tersebut belum siap. Apalagi secara fisik organ remaja perempuan, yakni FA, belum optimal.
“Saya sangat tidak mendukung, terus terang, perkawinan usia dini. Pertama, secara fisik, kita tentu yang perempuan ini tentu organnya belum optimal berkembang misalnya. Kedua, juga mentalnya, secara kejiwaan, maaf kalau saya bilang, kita masih kanak-kanak, umur berapa masih ingin main bekel, atau main apa, sudah disuruh menikah, hamil, punya anak. Tanggung jawabnya tentu akan berkurang dalam hal ini,” ujar Nila, pada Senin (16/4/2018) kemarin.
Nila juga mengaitkan rencana pernikahan tersebut dengan isu perempuan. Menurut Nila, sebaiknya perempuan diberi kesempatan mematangkan kondisi mental agar nantinya bisa bertanggung jawab sebagai ibu rumah tangga.
“Jadi sebenarnya kami, saya juga sebagai perempuan, tentu mengatakan, kami tentunya ingin diberi kesempatan sambil tentu kita matang dalam hal ini. Dan untuk mendapatkan tanggung jawab sebagai seorang ibu rumah tangga atau sebagai ibu adalah hak kita juga lo sebagai perempuan,” jelasnya.
Nila juga mengaitkan rencana tersebut dengan isu pendidikan bagi perempuan. Dia menegaskan usia remaja harus mendapatkan pendidikan yang baik dan layak daripada menikah.
“Jadi saya juga kalau saya masih kecil sudah dinikahkan, kapan saya punya kesempatan sekolah, kapan saya punya kesempatan? Karena saya harus tanggung jawab miara (mengasuh) anak. Belum angka kematian itu tinggi karena mungkin pinggul kita belum cukup besar. Itu dua itu harus kita perhatikan, karena sebaiknya ini diperhatikan untuk perkawinan usia dini,” pungkasnya. []
SUMBER: DETKNEWS