AMERIKA Serikat pada hari Jumat waktu setempat (15/3/2024) mengatakan bahwa pihaknya terus bekerja secara intensif dengan Tel Aviv, Qatar dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata sementara dan perjanjian penyanderaan antara Israel dan Hamas.
Berbicara kepada wartawan saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg di Wina, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membenarkan bahwa Hamas mengajukan proposal untuk kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
BACA JUGA: WFP: Lebih dari Setengah Juta Warga Gaza Hadapi Bencana Kelaparan
“Kami sedang dalam pembicaraan saat ini, dan saya yakin pembicaraan tersebut akan terus berlanjut dalam beberapa hari mendatang,” katanya.
Blinken mengatakan Israel telah mengirimkan kembali tim perunding untuk melanjutkan perundingan dan hal itu “mencerminkan kemungkinan dan urgensi” untuk mencapai kesepakatan yang akan memungkinkan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas mengatakan pendiriannya mencakup gencatan senjata di Gaza, pengiriman bantuan, pemulangan warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka, dan penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza. Ia menambahkan bahwa hal itu juga mencakup kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel.
Sementara itu, Israel pada Jumat menyetujui rencana invasi darat ke Rafah di Jalur Gaza selatan, dimana ada lebih dari 1,4 juta warga Palestina.
“Perdana Menteri Israel Netanyahu menyetujui rencana operasi militer di Rafah, dan tentara Israel secara operasional mempersiapkannya dan mengevakuasi warga,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan rincian.
Ditanya mengenai rencana tersebut, Blinken mengatakan AS belum melihat rencana tersebut.
AS berulang kali mengatakan pihaknya tidak mendukung operasi di Rafah tanpa rencana bantuan kemanusiaan yang kredibel dan dapat diterapkan. []
SUMBER: ANADOLU AGENCY