IRAN–Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) kini tengah menggulirkan salah satu strategi unilateralisme dan ekstrim paling kasar yang dapat merusak sendi-sendi sistem global. Unilateralisme adalah doktrin atau agenda apapun yang mendukung tindakan sepihak. Tindakan seperti itu bisa saja muncul karena tidak suka dengan pihak lawan atau sebagai bentuk komitmen mencapai tujuan yang disepakati semua pihak.
Saat diwawancarai Xinhua Jumat (30/8/2019), Zarif mengatakan bahwa saat ini AS melalui unilateralismenya menjadi ancaman serius bagi tatanan internasional dan negara lain.
“Kami percaya bahwa Amerika Serikat sedang mendorong unilateralisme jenis baru dengan kekerasan, yakni unilateralisme ekstremis, yang menghancurkan semua fondasi tatanan global,” kata Zarif.
BACA JUGA: IslaminSpanish, Potret Muslim di Amerika Latin
Terkait unilateralisme AS di Kesepakatan Nuklir Iran (JCPOA), Zarif mengungkapkan, pemerintah AS saat ini mengenjar strategi khusus yang dapat membahayakan negara lain dan bahkan bagi dirinya sendiri.
Menlu Iran seraya mengecam intervensi Amerika di Cina dan Hong Kong menambahkan, Iran senantiasa menuntut dialog untuk mencapai kesepahaman timbal balik dan meyakini intervensi tidak akan mampu menyelesaikan masalah.
Menlu Iran di kesempatan tersebut juga menyinggung proyek jalur sutra One Belt One Road (OBOR) dan mengatakan, Iran senantiasa senantiasa bagian dari jalur sutra di sepanjang sejarah dan jalur ini sebuah rute bagi kesuksesan kawasan dan multilateralisme.
BACA JUGA: Iran Izinkan Wanita Nonton Kualifikasi Piala Dunia di Stadion Azadi
Menlu Iran Jumat pagi usai bertemu dan berunding dengan petinggi Cina, Jepang dan Malaysia meninggalkan Kuala Lumpur bertolak ke Tehran. []
SUMBER: PARSTODAY