JAKARTA–Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas situasi keamanan Masjidil Aqsha bersama duta besar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta pada Selasa (25/7/2017) kemarin.
“Dalam pertemuan tadi saya sampaikan perlunya negara-negara anggota OKI untuk memiliki satu posisi yang solid dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di komplek Masjid Al-Aqsa,” kata Retno usai pertemuan bersama Dubes Negara-negara OKI, dilansir Antara, Selasa (25/7/2017).
Di depan perwakilan negara-negara anggota OKI, Menteri Luar Negeri menggarisbawahi bahwa Israel telah membatasi akses bagi saudara-saudari Muslim Palestina untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa dan melanggar kebebasan untuk beribadah.
“Kita tidak bisa berdiam diri dalam menyikapi situasi seperti ini dan kita harus melakukan sesuatu untuk mencegah kekerasan terjadi di Masjid Al-Aqsha,” tegasnya.
Duta besar negara-negara anggota OKI yang hadir dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI antara lain dari Uzbekistan, Kazakhstan, Libya, Iran, Irak, Turki, Mozambique, UEA dan Qatar.
Dalam pertemuan tersebut, Retno mengingatkan bahwa pada 2015 Indonesia menjadi tuan rumah KTT OKI yang utamanya membahas isu Palestina.
Dari KTT tersebut dihasilkan Deklarasi Jakarta, yang salah satu isinya mendorong negara-negara OKI yang duduk di Dewan Keamanan PBB untuk terus menyuarakan perjuangan kemerdekaan Palestina.
Ia meminta perwakilan negara-negara sahabat yang hadir dalam pertemuan untuk menyampaikan hal tersebut ke pemerintah negaranya.
Israel diwartakan kini telah mencopot alat pendeteksi logam di gerbang menuju masjid Al-Aqsa, dan menggantinya dengan perangkat pengawas pintar.
Retno meminta duta besar RI di Amman, Yordania, untuk mencari informasi kembali mengenai apakah masih ada hambatan bagi umat Islam untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. []