MENTERI Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Jumat waktu setempat menyerukan kehadiran PBB yang lebih intens lagi di Suriah. Demikian diberitakan oleh World Bulletin, Sabtu (21/04/2018)
Lavrov mengatakan bahwa kehadiran PBB di Suriah akan jadi sangat penting untuk bantuan kemanusiaan dan mengumpulkan informasi otentik terkait negara yang dilanda konflik itu.
“Kami tidak dapat mentolerasi situasi di mana badan-badan PBB dalam laporan dan pernyataan publik mereka bergantung pada informasi yang dipinjam dari sumber lain di Suriah, bukan milik PBB sendiri,” kata Lavrov.
Mendukung hal tersebut, Staffan de Mistura, Utusan Khusus PBB untuk Suriah, menekankan pentingnya menghindari eskalasi militer di Suriah dan perlunya proses politik untuk menyelesaikan krisis di negara ini.
Dia juga mengatakan PBB sudah melakukan segalanya untuk mempercepat proses dan misi Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Douma Suriah.
“PBB menyerukan kepada OPCW untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan dan untuk melakukannya sesegera mungkin sehingga kami bisa membalikkan keadaan ini,” katanya.
Douma, di pinggiran Damaskus, digempur oleh militer Basyar al-Assad dengan serangan kimia pada 7 April, yang menyebabkan sedikitnya 78 warga sipil tewas, demikian menurut Pertahanan Sipil Suriah White Helmets.
Pada 10 April, OPCW mengatakan akan mengerahkan tim misi pencari fakta untuk menyelidiki dugaan serangan gas kimia di Suriah. []