MENPORA Dito Ariotedjo menanggapi kabar yang menyebut rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) berbau politis. Dito mengatakan, tak hanya JIS yang dicek kesiapannya, namun total ada 22 stadion di Indonesia yang dilakukan pengecekan.
“Jadi kawan-kawan saya ingin menyampaikan terkait stadion khususnya ini menjadi polemik karena ramai karena sexy,” kata Dito di Kemenpora, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
“Ini tidak hanya satu stadion, tapi yang kita assess dan lakukan (pengecekan) adalah 22 stadion di Indonesia,” tambahnya.
Dito menegaskan 22 stadion itu dilakukan pengecekan agar dapat digunakan secara optimal. Hal itu, kata dia, sesuai arahan Presiden Jokowi, agar seluruh stadion itu harus bisa dioptimalkan untuk pengunaan olahraga.
BACA JUGA:Â PDIP Sebut Pembangunan JIS Abal-abal, Ini Tanggapan Demokrat
“Jadi tidak hanya satu, ini 22 semangatnya itu adalah kita Pak Presiden ingin mengpoptimalisasikan stadion-stadion di indonesia ini bisa dipakai unttuk olahraga, masyarakat, dan fungsinya maksimal,” tuturnya.
Renovasi JIS Dinilai Politis
Juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra, sebelumnya menilai rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) sebagai rencana politisasi. Surya menyebut inspeksi yang dilakukan pemerintah ke JIS berlebihan.
“Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan,” ujar Surya dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (5/7).
Menurutnya, yang bisa menilai rumput JIS layak atau tidak ialah FIFA. Surya menilai ada juga kepentingan bisnis dari evaluasi tersebut.
BACA JUGA:Â Imbas Menpora Berencana Renovasi JIS, PDIP Sebut Anies Tidak Mampu Kelola DKI
Dirinya juga mengklaim ada kepentingan bisnis dibalik renovasi tersebut. Dia menyinggung adanya nilai proyek yang langsung keluar usai kunjungan.
“Lebih parah lagi, baru sekali berkunjung tiba-tiba sudah keluar nilai proyek Rp 6 milyar. Ini mau perbaiki JIS atau mau cari proyek rumput?” sebutnya.
Dia pun meminta pemerintah segera menghentikan politisasi JIS. Sebab, hal itu kata dia bertentangan dengan akal sehat dan dinilai menghambur-hamburkan uang negara. []
SUMBER: DETIK