JOMBANG—Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta santri harus siap berprestasi, siap di era digital, sebagai upaya melestarikan pesantren sebagai pusat pengkajian kitab.
“Sudah saatnya santri sekarang mengambil peran di media sosial, aktif di media digital. Sudah terlalu lama kita hanya bertahan, saatnya harus menyerang. Menyerang adalah pertahanan terbaik,” katanya saat meresmikan Pondok Pemuda di Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, lansir Antara, Sabtu (8/3/2017).
Ia berharap banyak dengan adanya lembaga ini. Pondok Pemuda tersebut diharapkan bisa menjadi pusat pengkajian santri yang berprestasi dalam khazanah kitab kuning dan pendidikan, sekaligus dalam bidang olahraga.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar, Kabupaten Jombang, KH Abdussalam Shohib mengatakan santri memang harus siap dengan era saat ini.
“Pada era sekarang ini, santri harus mau mengaji, ‘ngopi’ dan ‘ngayomi’ (memberi perlindungan). Dalam artian, harus siap belajar dan menjaga khazanah pesantren, harus mau ‘ngopi’ untuk diskusi serta bercengkerama dengan teman-teman dan masyarakat, yang tidak kalah penting santri harus mau mengayomi,” kata Gus Salam, sapaan akrabnya.
Sementara itu, pegiat literasi digital Hasan Chabibie menambahkan, di media digital, santri juga harus menjadi aktor, bukan objek.
“Media sosial merupakan ruang kompetisi gagasan. Santri sudah harus siap dengan perkembangan media digital. Santri sebenarnya sangat kreatif, harus bisa mengambil peran strategis untuk era sekarang,” terang Hasan.
Sekjen PP GP Ansor Adung Abdurrahman mengatakan santri memang harus konsentrasi mengaji, agar tercipta karakter yang kuat. Ia berharap, dengan kreativitas memanfaatkan media digital, santri pun dapat mengampanyekan Islam yang ramah.
Dalam kegiatan itu, sejumlah tamu undangan hadir, Wakil Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, pengasuh Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang, KH. Abdussalam Shohib, serta beberapa kiai sepuh Denanyar.
Hadir sebagai pembicara, Menpora Imam Nahrawi, pegiat literasi digital Hasan Chabibie (pegiat literasi digital), Sekjen PP GP Ansor Adung Abdurrahman, perwakilan Lembaga Ta’lif wan Nasyr PBNU Munawir Aziz, dengan moderator Sekretaris PW Ansor Jatim H. Ahmad Tamim. []