JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat khususnya umat muslim untuk melihat perbedaan sebagai rahmat, bukan pertentangan.
Hal itu dia sampaikan saat hadir di acara muslimat NU di GOR Sidoarjo, Jawa Timur. Acara ini, sekaligus memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriyah. Minggu (23/04/2017)
Khofifah mengajak ibu-ibu Muslimat NU dan seluruh umat Islam di Indonesia mengambil hikmah atas peristiwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang terjadi pada belasan abad silam.
“Ada padu nilai keagamaan dan kemanusiaan bisa diserap dari peristiwa besar tersebut,” kata Khofifah, Minggu (23/04/2017) seperti dikutip dari Merdeka
Menurutnya, hikmah Isra Mi’raj bisa dijadikan landasan pemikiran umat Islam di Indonesia untuk makin memperkuat kesatuan NKRI.
Ia menambahkan, semangat kebangsaan itu juga harus bersinergi dengan persaudaraan antarumat Islam dan antarumat manusia. “Jadi three ukhuwah: Ukhuwah insaniyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiyah ini harus seiring, tidak satu-satu.”
“Ketika kita berbicara persaudaraan antar umat Islam, maka secara bersamaan kita harus mengintegrasikan dalam konteks persaudaraan kebangsaan, pada saat yang sama kita harus membangun dalam konteks persaudaraan antar sesama manusia,” sambungnya.
Sehingga, NKRI dengan Bhineka Tunggal Ikanya, akan semakin kuat dan kokoh. “Jangan ada yang kita lakukan kemudian men-dekonstruksi sesuatu yang semestinya bisa kita lakukan lebih produktif lagi,” ucapnya.
“Isra Mi’raj , adalah momentum penting bagi umat Islam untuk menjalankan perintah Allah SWT yang disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad, yaitu menjalankan perintah ibadah salat yang mengandung pesan bagaimana umat Islam memakmurkan masjid.
Artinya bagaimana? Kita secara terus-menerus melakukan aktivitas dari masjid ke masjid,” pungkasnya.[]