KALA mentari Islam terbit di atas bumi semenanjung Arab, hati kaum Yahudi dipenuhi keburukan, kedengkian, dan dendam terhadap Nabi Muhammad SAW dan risalah beliau. Ini karena mereka berhasrat seharusnya nabi berasal dari golongan mereka, bukan dari golongan Arab.
Shafiyah mengetahui kedengkian yang muncul dari hati ayahnya, Huyai bin Akhthab terhadap Nabi SAW dan para sahabat. Mungkin kisah berikut menjelaskan gambaran tersebut secara gamblang kepada kita.
Ibnu Ishaq berkata dari Abdullah bin Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm dari Shafiyah binti Huyai bin Akhtab, ia berkata, “ Aku adalah anak yang paling dicintai ayahku dan pamanku, Abu Yasir. Setiap kali aku bertemu keduanya dengan membawa anak masing-masing, keduanya pasti mengajakku dan meninggalkan anak mereka berdua’
Shafiyah meneruskan, ‘ ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah dan singgah di Quba, ditengah-tengah Bani Amr bin Auf, ayahku dan pamanku, pergi untuk menemui beliau ditengah kegelapan akhir malam. Keduanya datang dengan letih, malas-malasan, patah semangat, dan berjalan lemas. Aku kemudian memperlihatkan muka ceria kepada keduanya seperti biasa. Demi Allah, tak seorang pun di antara keduanya menatapku karena sedih.
Aku mendengar pamanku berkata pada ayahku, ‘Diakah orangnya? ’Ya, demi Allah’, jawab ayahku. ‘Apa kau mengenali dan memastikannya? Tanya pamanku.’Ya’, jawab ayahku. Lantas apa yang kau rasa dalam dirimu terhadapnya?’ tanya pamanku. ‘Demi Allah, (aku akan terus) memusuhi(nya) selama aku masih hidup’,” jawab ayahku. []
Sumber: Biografi 35 Shahabiyah Nabi/Mahmud Al-Mishiri Abu Ammar/Ummul Qura