DENMARK—Seorang menteri Denmark dilaporkan telah melarang umat Islam untuk bekerja selama Ramadhan. Menurutnya, puasa pada siang selama Ramadhan bisa menimbulkan bahaya keamanan di beberapa profesi dan “mengundang bahaya bagi warga.”
Menteri Imigrasi Denmark, Inger Stojberg, politikus kanan-tengah Denmark, menegaskan pernyataan dalam sebuah posting blog pada Senin (21/5/2018) tentang bagaimana “Pekerja selama Ramadhan” bisa mengancam.
Dalam postingnya yang diterbitkan oleh tabloid Denmark BT, Støjberg mencontohkan sopir bus Muslim yang kinerjanya dapat terpengaruh akibat puasa pada siang hari. Dia mendesak semua Muslim untuk mengambil cuti dari pekerjaannya selama Ramadhan “Untuk menghindari konsekuensi negatif bagi masyarakat Denmark lainnya.”
Ketua Uni Muslim Finlandia, Pia Jardi, menyebut saran menteri Stojberg “ide yang benar-benar absurd.”
“Tidak ada informasi atau statistik untuk menunjukkan bahwa sopir bus atau pekerja Muslim lainnya akan berperilaku berbahaya saat puasa. Di sebagian besar negara Muslim, toko dan pusat bisnis terus beroperasi seperti biasa,” ungkap Jardi.
“Muslim berkomitmen untuk berpuasa, namun mereka tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan baik,” tambahnya.
Populasi Denmark sekitar 5,7 juta jiwa dan sekitar 250.000 di antaranya adalah Muslim.
Støjberg adalah anggota dari partai Liberal konservatif yang membentuk pemerintahan minoritas Denmark saat ini yang dipimpin oleh Perdana Menteri Lars Løkke Rasmussen, sejak 2015. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah menjadi juru bicara pengamanan soal suaka dan imigrasi pemerintah Denmark. []
SUMBER: THE GUARDIAN