INGGRIS–Seorang menteri Inggris telah mengatakan pada Kamis (3/12/2020) bahwa Lebanon kini berada berada di ambang ketidakmampuan untuk menghidupi dirinya sendiri. Ia juga telah memperingatkan bahwa krisis keuangan negara itu telah meningkatkan kemiskinan, inflasi dan bisa mengakibatkan kelaparan, Reuters melaporkan.
James Cleverly, Menteri Luar Negeri Inggris urusan Timur Tengah dan Afrika Timur menyebut hal ini sebagai “masalah buatan manusia yang bisa dicegah.” Ia bergabung dengan beberapa pihak yang menyalahkan elit penguasa Lebanon karena gagal memetakan jalan keluar dari krisis.
BACA JUGA:Â Menteri Inggris Dorong Sekolah-Sekolah sering Berkunjung ke Masjid
Sejak tahun lalu, kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menghancurkan mata uang Lebanon dan menciptakan banyak pengangguran. Foto-foto warga Lebanon yang ‘mengobrak-abrik’ tempat sampah atau menjual barang-barang mereka secara online untuk mendapatkan makanan telah beredar luas dalam beberapa bulan terakhir.
Lonjakan kasus Covid-19 dan ledakan pelabuhan besar-besaran yang menewaskan sekitar 200 orang pada Agustus telah menambah kesengsaraan mereka.
“Bahaya paling mendesak adalah risiko keamanan pangan, Lebanon di ambang kelaparan besar,” kata Cleverly, yang bertemu dengan pejabat Lebanon di Beirut pada Kamis (3/12/2020).
“Empat bulan setelah ledakan, Lebanon telah dihantam oleh ‘tsunami’ yang sunyi. Para pemimpin Lebanon harus bertindak,” tambah Cleverly.
Komentar tentang berakhirnya subsidi, yang telah menghabiskan cadangan mata uang asing yang kritis, telah menimbulkan kekhawatiran akan kekurangan. Lebanon mengimpor banyak – termasuk sebagian besar konsumsi gandum domestiknya – dan hanya sedikit menghasilkan.
BACA JUGA:Â Hamas Serukan Warga Palestina di Kamp Pengungsi Lebanon untuk Donor Darah
Bank sentral dan pemerintah Lebanon saling menyalahkan atas krisis tersebut. Bank hanya dapat mempertahankan subsidi dasar selama dua bulan ke depan dan negara harus membuat rencana, kata Gubernur Riad Salameh pada Selasa (1/12/2020).
Sementara Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan akan mencabut subsidi untuk barang-barang pokok tanpa membantu orang miskin sehingga dapat menyebabkan “ledakan sosial.”
Cleverly mengatakan bahwa penghentian subsidi akan memperburuk keadaan.
“Saya mengulangi seruan saya kepada para pemimpin Lebanon untuk melakukan apa yang diperlukan dan melakukan reformasi namun alternatifnya justru mengerikan,” kata Cleverly. []
SUMBER: MEMO