JAKARTA–Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei menyatakan bahwa virus corona di Wuhan bisa menyebar, sebelum gejala di tubuh muncul. Namun Ma tidak menjelaskan secara rinci bagaimana itu bisa terjadi.
Hal ini ditanggapi seorang spesialis penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, Dr William Schaffner. Menurutnya, untuk melacak orang yang terinfeksi virus jauh lebih sulit. Apalagi jika orang tersebut tidak menyadari bahwa dirinya telah mengidap penyakit tersebut.
BACA JUGA: Waspada, Ini 9 Virus Mematikan di Dunia
“Jika itu memang terjadi, berarti infeksi virus ini jauh lebih menular daripada yang kita duga dan lebih buruk dari yang diperkirakan,” jelasnya.
“Jika Ma benar, berarti kita harus mengevaluasi strategi kita untuk mencegah penyebaran virus ini kembali meluas,” imbuh Dr Schaffner.
Namun, Direktur Pusat Pengendalian Penyakit AS dan Pusat Pencegahan Imunisasi dan Penyakit Pernapasan Dr Nancy Messonnier berkata lain. Menurut dia, pendapat menteri kesehatan China belum bisa dibuktikan secara pasti. Hal ini karena pihaknya belum memiliki bukti yang jelas jika penderita virus corona bisa menularkan penyakitnya sebelum timbul gejala yang jelas.
“Kami masih terus menyelidiki adanya kemungkinan itu. Meskipun begitu, kita harus bersiap-siap dengan berbagai kemungkinan. Tapi, saya terus berharap hal ini tidak akan terjadi,” ungkap Dr Messonnier.
Hal ini juga direspon oleh direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular di Institut Kesehatan Nasional AS, Dr Anthony Fauci. Ia mengatakan setelah pernyataan Ma, tim mereka belum diundang untuk menyelidiki hal itu lebih lanjut.
BACA JUGA: Muncul di Xinjiang, Virus Corona Ancam Jutaan Muslim di Kamp Pengungsian
Dr Fauci mengatakan ini harus dibuktikan dengan adanya data tentang kasus penularan yang benar-benar terjadi. Menurutnya, sampai saat ini ia juga belum memiliki data yang valid dari pihak China.
“Jika data yang valid tentang pasien virus corona yang bisa menularkan tanpa adanya gejala sudah ada, kami akan pergi ke sana untuk membuktikan sekaligus meneliti kebenarannya,” ujarnya.
Hingga saat ini, di China jumlah kematian akibat infeksi virus corona Wuhan kini meningkat menjadi 56 orang. Bahkan saat ini petugas pelayanan kesehatan di sana juga mengatakan persediaan medis juga hampir habis. []
SUMBER: CNN