ARAB SAUDI—Pemerintah Saudi dilaporkan tetap mendukung perdamaian di Suriah dan menyatakan bahwa Tak ada lagi tempat bagi Bashar Assad di masa depan Suriah.
“Kami tidak percaya ada masa depan Bashar di Suriah,” ujar Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir saat konferensi pers dengan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov, Arabnews melaporkan pada Kamis (27/4/2017).
“Assad bertanggung jawab atas pembunuhan 300 ribu warga Suriah. Dia juga harus disalahkan atas keterlibatan tentara Iran dan Hizbullah dalam melakukan kejahatan genosida di Suriah,” ungkap menteri tersebut.
Al-Jubeir menyoroti koordinasi antara Saudi dan Rusia mengenai krisis Suriah, meski pada kenyataannya Rusia juga mendukung Bashar Assad. Namun Saudi dan Rusia membenarkan bahwa para pemimpin kedua negara tersebut sangat ingin meningkatkan hubungan.
Al-Jubeir mengatakan ada banyak kendala yang harus diatasi melalui dialog dan koordinasi antara Rusia dan Saudi. “Saya yakin ada banyak peluang untuk meraih kesuksesan,” tambah Al-Jubeir.
Di sisi lain, Lavrov mengatakan Rusia dan Arab Saudi adalah bagian dari kelompok negara yang mendukung perdamaian Suriah. Ia menambahkan bahwa krisis Suriah merupakan titik diskusi utama dalam pembicaraannya dengan Al-Jubeir.
Al-Jubeir juga mendukung gagasan penyelidikan internasional terhadap serangan senjata kimia yang diduga terjadi di kota Khan Sheikhun, Suriah. Ia juga mengatakan bahwa Saudi masih yakin bahwa rezim Assad berada di balik peluncuran bom tersebut.
Sementara itu, ratusan orang berkabung dan menangis saat menghadiri sebuah pemakaman massal pada Rabu (26/4/2017). Mereka berduka atas orang-orang tercinta yang terbunuh akibat ledakan sebuah bom terhadap sebuah konvoi pengungsi, dalam salah satu serangan paling mengerikan di perang Suriah. []