PALESTINA—Pengungsi Palestina dikabarkan tengah menghadapi kesulitan luar biasa yang tak terbayangkan, tidak adil dan tidak dapat diterima. Keterangan ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Turki Ahmed Yildiz.
Ia mengatakan ini pada Rabu (4/10/2017) dalam kunjungannya ke Jalur Gaza. Yildiz juga menyampaikan penghargaannya atas upaya-upaya Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) kepada rakyat Palestina.
“Kita harus terus menciptakan peluang bagi pengungsi Palestina dan melindungi akses mereka terhadap perawatan kesehatan dasar dan pendidikan. Kita juga perlu untuk mempromosikan hak mereka untuk hidup bermartabat,” ujar Yildiz seperti dilansir Quds Press.
“Krisis pengungsi Palestina hanya dapat diselesaikan melalui solusi berkelanjutan, dan ini dapat dicapai melalui solusi dua negara. Negosiasi untuk sebuah solusi harus mengarah pada negara Palestina yang merdeka, berdaulat dan independen di sepanjang perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur (Al-Quds) sebagai ibukotanya,” tambahnya.
Komisaris Jenderal UNRWA menyampaikan apresiasinya yang mendalam atas dukungan Turki yang meningkat untuk pengungsi Palestina dan lembaga bantuan UNRWA.
Turki adalah salah satu anggota pendiri Komite Penasehat pada tahun 1949 dan selalu menjadi bagian penting bagi pengungsi UNRWA dan Palestina, baik sebagai negara donor maupun mitra strategis.
Pada bulan Juli tahun ini, Turki menjadi Wakil Ketua Komite Penasehat bersama Swiss. Turki juga merupakan Ketua tetap Kelompok Kerja Pembiayaan UNRWA.
Pernyataan Turki sekaligus menyanggah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyerukan PBB untuk membubarkan UNRWA karena dituduh telah melakukan hasutan anti-Israel. []