SETIAP manusia telah Allah SWT takdirkan untuk bersanding dengan manusia lainnya. Dalam ikatan pernikahan, maka antara lelaki dan perempuan yang saling mencinta itu dapat melahirkan generasi penerus bangsa.
Oleh sebab itu, Allah SWT sangat menganjurkan kepada kita, apabila kita telah mampu, baik secara materi maupun mental, maka segeralah menikah dan jangan ditunda-tunda. Terutama bagi perempuan, sebab semakin lama ia menunda pernikahan, mungkin akan semakin hilang gairahnya untuk menikah.
Seorang perempuan merasa gundah gulana lantaran cukup lama menunggu ternyata belum juga ada lelaki yang datang berminat meminangnya. Kenyataan semacam itu banyak dialami oleh perempuan. Dan bagi yang sedang mengalami problem ini, ada baiknya ia mau melayangkan pandang pada perempuan yang terburu-buru menikah tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Akibatnya mereka putus asa hidup berumah tangga dan berpikir untuk lari daripadanya.
Hal itu disebabkan karena mereka tidak memilih orang (suami) yang sesuai dengannya. Seorang perempuan yang masih menunggu pernikahan, jangan lekas-lekas berpikir bahwa dirinya tidak laku kawin. Hal itu justru akan menimbulkan berbagai problem psikis.
Sangat boleh jadi Allah sedang mempersiapkan kebajikan di balik penantiannya itu, sehingga suatu saat akan datang kepadanya seorang lelaki yang sanggup memberikan segenap kebahagiaan. Ia akan hidup tenang dan tenteram di bawah naungannya.
Dalam masa-masa menunggu pernikahan yang terkadang sangat menjemukan, bukan berarti seorang perempuan perlu dandan dan berhias dengan berbagai macam perhiasan dan mengenakan pakaian supaya nampak cantik serta menarik. Sehingga dengan demikian akan datang banyak lelaki yang menawarkan diri menjadi suaminya.
Padahal, bagi seorang lelaki yang berakal dan berakhlak mulia, apa yang dilakukan perempuan seperti itu justru tidak menarik sama sekali bahkan sebaliknya dia merasa benci. Dengan cara itu tanpa sadar ia mengusir manusia-manusia yang jahat.
Alangkah terpujinya bila masa-masa menunggu pernikahan itu diisi dengan memperbanyak berdzikir kepada Allah, dengan tekun mempelajari beberapa ilmu dan dengan sering-sering membaca Al-Quran.
Percayalah, Allah tidak akan menyengsarakan hamba-Nya yang beriman. Satu waktu akan datang lelaki beriman yang mengetuk pintunya. []
Referensi: Petunjuk Jalan Bagi Mukminah/Karya: Ibrahim Muhammad Jamal/Penerbit: Pustaka Al-Kautsar