MANUSIA tidak akan pernah bisa menghitung nikmat yang telah Allah Subhanallahu Wata’ala berikan semenjak lahir hingga datangnya kematian. Mereka juga sering lalai untuk mensyukuri nikmat-nikmat tersebut.
Dijelaskan Ibnul Qoyyim rahimahullah dari kitab karangannya, Al Fawaid, hal. 165-166, Darul Aqidah, beliau mengatakan bahwa nikmat itu ada 3 macam.
1. Nikmat yang nampak di mata hamba.
Saat ini kita mungkin hanya tahu nikmat yang nampak di hadapan saja, seperti motor, mobil, rumah, dsb.
BACA JUGA: Nikmat atau Fitnah
2. Nikmat yang diharapkan kehadirannya.
Begitu juga kita sering mengharapkan nikmat lainnya seperti berharap agar istiqomah dalam agama ini, berharap dapat melanjutkan studi ke luar negeri, dsb.
3. Nikmat yang tidak dirasakan.
Namun, ada pula nikmat yang mungkin tidak kita rasakan, padahal itu juga nikmat.
Ibnul Qoyyim menceritakan bahwa ada seorang Arab menemui Amirul Mukminin Ar Rosyid.
BACA JUGA: Subuh Itu Terasa Nikmat
Orang itu berkata, Wahai Amirul Mukminin. Semoga Allah senantiasa memberikanmu nikmat dan mengokohkanmu untuk mensyukurinya. Semoga Allah juga memberikan nikmat yang engkau harap-harap dengan engkau berprasangka baik pada-Nya dan kontinu dalam melakukan ketaatan pada-Nya. Semoga Allah juga menampakkan nikmat yang ada padamu namun tidak engkau rasakan, semoga juga engkau mensyukurinya. Ar Rosyid terkagum-kagum dengan ucapan orang ini. Lantas beliau berkata, Sungguh bagus pembagian nikmat menurutmu tadi. []
SUMBER: RUMAYSHO