Oleh: Hanifatus Suhro
Advokat dan Legal Officer di suatu Rumah Sakit
hanifatus.suhro@gmail.com
ALHAMDULILLHADZI bini’matihi tatimmush shalihat, Allah sampaikan kita bertemu dengan bulan yang sungguh mulia, Ramadhan, dimana di bulan agung ini memiliki banyak sekali keutamaan. Kita sudah menjalankan lebih dari dua pertiga bulan dan kini tersisa beberapa hari lagi.
Tamu itu akan pergi, pergi meninggalkan kita. Kita tidak tahu, akankah kita berjumpa dengannya lagi di tahun esok atau tidak. Oleh karenanya yuk, maksimalkan beribadah di sisa hari-hari ini.
Tamu itu akan pergi. Dua pertiga lebih kita telah lalui. Ketika di waktu itu kita banyak melakukan kebaikan dan ketaatan kepada Allah maka bersyukurlah, pujilah Allah. Sesungguhnya kita bisa beramal shalih karena hidayah dan pertolongan Allah SWT. Semaksimal apapun ikhtiar kita pasti ada kekurangan.
BACA JUGA: Jika Engkau Tidak di Ramadhan Ini
Mungkin mata kita pernah melihat sesuatu yang diharamkan Allah, mungkin waktu kita kadang diisi dengan sesuatu yang tidak mendekatkan diri kepada Allah, ada ucapan kita yang menyakiti orang lain atau janji yang tidak kita tepati. Maka, yuk beristighfar dan bertaubat kepada Allah. Semoga Allah menerima semua amal kita dan mengampuni kita.
Yuk Muhasabah?
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (TQS Al Hasyr :18)
Kita sekarang sudah memasuki bagian-bagian akhir pada bulan Ramadhan. Kita perlu mengoreksi diri kita sendiri sebagai bahan evaluasi. Mulai awal Ramadhan hingga hari ini, apakah kualitas dan kuantitas ibadah kita sudah sesuai yang kita harapkan?. Apabila sudah, mari kita jaga sekuat tenaga hingga akhir Ramadhan.
Jika belum sesuai dengan ekspektasi kita, mari kita tingkatkan dengan sebaik-baiknya agar kita bisa menutupnya dengan husnul khotimah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya.” (HR Bukhari)
Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya kuda pacu apabila mendekati batas finish ia akan mengerakan (semua) kemampuannya untuk memenangkan perlombaan. Jangan sampai kuda pacu menjadi lebih cerdas darimu.”
Agar Menutup Ramadhan dengan Husnul Khatimah
Agar menutup ramadhan dengan husnul khatimah, Ada beberapa hal yang harus kita lakukan. Diantaranya ialah :
a. Berdoa kepada Allah
Kita adalah makhluk Allah yg dhoif (lemah). Allah adalah tempat kita bergantung, memohon pertolongannya. Allah SWT berfirman, yang artinya “Allah tempat meminta segala sesuatu.” (TQS. Al-Ikhlas: 2)
“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami (ber-istianah) memohon pertolongan” (TQS. Al Fatihah: 5)
Salah satu sebab kita tidak bisa maksimal dalam beribadah yakni karena kita lupa untuk menghadirkan Allah dalam hati dan tujuan kita, mengandalkan ilmu dan pengalaman. Kita lupa bahwa kita adalah hamba Allah yang lemah. Maka mulai saat ini yuk kita berdoa kepada Allah agar kesuksesan yang kita impikan yakni :
1. Sukses meraih ampunan Allah SWT.
2. Sukses meraih kebaikan Lailatul Qadar.
3. Sukses meraih secara maksimal keutamaan pahala amal salih yang dilipatgandakan sebagaiaman yang telah Allah SWT janjikan karena ramadhan adalah bulan yang agung, waktu yang dimuliakan dimana pahala dan dosa yang dikerjakan dilipat gandakan.
4. Sukses dalam merealisasi hikmah pensyariatan puasa, yakni mewujudkan ketakwaan, sebagaimana firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.” (TQS al-Baqarah : 183).
b. Tetapkan agenda dan berkomitmenlah beramal di beberapa akhir bulan ramadhan
Salah satu sebab kita gagal atau tidak bisa maksimal beribadah. Kita sibuk atau memprioritaskan urusan duniawi. Bisa jadi, karena kita tidak memiliki jadwal yang jelas dan kurang komitmen atau bisa jadi, jadwal kita kurang realistis maka saat ini yuk perbaiki dan tetapkan.
BACA JUGA: Ilusi Ramadhan-ku
c. Hindari maksiat, perbanyak taubat dan istighfar kepada Allah
Yang membuat kita lemah dalam beramal solih adalah dosa kita bukan kekuatan fisik kita, sehingga disaat kita melaksanakan shalat tarawih justru bisa jadi kita ngantuk, disaat kita kuat menonton TV namun beribadah kepada Allah tidak semangat. Ketahuilah, itu adalah karena dosa kita.
Utsman bin Affan rodhiyallahu anhu sekali tarawih sekali hatam Quran, padahal Utsman bin Affan seorang kaya, pedagang. Lalu bagaimana dengan kita?
Imam Ahmad berkata, “Sesungguhnya ganjaran dari keburukan adalah keburukan setelahnya.”
Oleh karena itu, marilah kita bersegera kembali kepada Allah dengan taubat kita. []
BERSAMBUNG
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.