DALAM Alquran, Allah mengajak kita sebagai kaum berakal untuk memikirkan hal-hal luar biasa yang Ia ciptakan. Dan kualitas kesempurnaan Alquran yang merincikan banyak hal dan tentunya menunjukan kekuasaan Allah terdapat dalam banyak ayat.
Salah satunya seperti firman Allah ini:
“Yang memiliki sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu,” (QS. Al-An’am: 103).
BACA JUGA: Menangkap Kupu-Kupu dengan Bunga
Ayat di atas merincikan jelas tentang kekuasaan Allah, yang kali ini membahas tentang pesona keindahan serangga bersayap lebar bernama kupu-kupu, yang memiliki simetri sayap tanpa cacat sedikit pun.
Tentu bagi siapa saja yang melihat beragam keindahan sayap kupu-kupu, akan diliputi rasa kagum melihat penampilan yang sedemikian indahnya. Corak dan warna sungguh memesona.
Tentu yang sedang dikagumi saat itu adalah milik Allah, yang memberi ide dari corak dan warna sayap indah pada kupu-kupu. Sayap kupu-kupu yang berwarna-warni dengan beragam corak yang sangat indah merupakan pengejewantahan cita rasa seni Allah yang menakjubkan dalam warna.
Seperti halnya corak pada secarik kain yang tidak terjadi dengan begitu saja, simetri warna dan corak pada sayap kupu-kupu yang begitu sempurna tidak mungkin terjadi secara kebetulan pula.
Tak hanya dengan sayap lebarnya yang cantik, kupu-kupu juga memiliki keistimewaan menarik lainnya. Rancangan tubuh kupu-kupu juga sempurna dalam berbagai segi.
Lihat saja, ketika kupu-kupu mengambil makanan dengan mengisap cairan bunga. Dengan belalainya yang panjang yang disebut proboscis, ia gunakan untuk mencapai cairan yang berada di kedalaman tertentu.
Proboscis adalah lidah panjang yang digunakan untuk meminum air atau untuk mengisap cairan dari bunga. Kupu-kupu menggulung lidah panjang ini saat tidak digunakan. Panjang lidah ini saat tidak digulung bisa tiga kali panjang tubuh kupu-kupu.
Seperti serangga lainnya, kupu-kupu juga mempunyai kerangka yang melapisi permukaan luar tubuh mereka. Kerangka luar atau eksoskeleton ini terdiri dari piringan keras yang dihubungkan dengan jaringan lembut, yang mirip dengan baju zirah. Bahan yang keras ini disebut chitin.
BACA JUGA: Mencari Kebahagiaan Itu Layaknya Menangkap Kupu-Kupu, Nak!
Seperti yang sudah umum diketahui, pembentukan kerangka kupu-kupu terjadi melalui proses yang sangat menarik. Ulat bulu menempuh proses yang agak rumit yang disebut metamorfosa. Ulat bulu mula-mula menjadi pupa dan kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Melalui proses metamorfosa ini, terjadi perubahan tipis pada sayap, antena, kaki, dan bagian tubuh lainnya.
Begitu pula, sel-sel di sejumlah wilayah kunci, misalnya otot-otot dan sayap untuk terbang, tersusun kembali melalui setiap tahap metamorfosa. Selanjutnya, bersamaan dengan perubahan ini, hampir semua sistem pada tubuh—sistem pencernaan, sistem pembuangan, sistem pernafasan, dll—menjalani perubahan besar-besaran.
Keanekaragaman rancangan kupu-kupu itulah sekali lagi milik Allah, Yang Mahakuasa. Ketakjuban kita padanya yang menganugerahi sifat-sifat kepada setiap makhluk sesuai dengan kebutuhannya, yang dirincikan jelas dalam Alquranul Karim. []