IBU dianjurkan menyusui bayi hingga berusia 2 tahun. Hal ini sesui dengan rekomndasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tentunya sesuai dengan tuntunan syariat Islam yang tertuang dalam Alquran.
Allah SWT berfirman:
وَالۡوَالِدٰتُ يُرۡضِعۡنَ اَوۡلَادَهُنَّ حَوۡلَيۡنِ كَامِلَيۡنِ لِمَنۡ اَرَادَ اَنۡ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ؕ وَعَلَى الۡمَوۡلُوۡدِ لَهٗ رِزۡقُهُنَّ وَكِسۡوَتُهُنَّ بِالۡمَعۡرُوۡفِؕ لَا تُكَلَّفُ نَفۡسٌ اِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَا تُضَآرَّ وَالِدَةٌ ۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوۡلُوۡدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الۡوَارِثِ مِثۡلُ ذٰ لِكَ ۚ فَاِنۡ اَرَادَا فِصَالًا عَنۡ تَرَاضٍ مِّنۡهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيۡهِمَاؕ وَاِنۡ اَرَدْتُّمۡ اَنۡ تَسۡتَرۡضِعُوۡٓا اَوۡلَادَكُمۡ فَلَا جُنَاحَ عَلَيۡكُمۡ اِذَا سَلَّمۡتُمۡ مَّآ اٰتَيۡتُمۡ بِالۡمَعۡرُوۡفِؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعۡلَمُوۡٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Baqarah: 233)
BACA JUGA: Menyapih Anak Menurut Tuntunan Islam, Ini 4 Tipsnya
Setelah dua tahun menyusui, ibu perlu menyapih anak. Ada dua tahapan penyapihan anak, yakni:
- Natural weaning
Ini menjadi cara penyampihan alami yang terjadi tanpa adanya paksaan. Untuk mewujudkannya, dapat berjalan sesuai pada tahapan anak dengan memperbanyak dialog serta komunikasi untuk menjelaskan sesuai daya pikirnya, sehingga ia dengan cepat siap untuk disapih.
Saat anak siap secara psikologis, maka hal ini tak membuatnya merasa sedih dan menganggap ibunya tak lagi menyayanginya.
- Mother led weaning
Berbeda dengan yang pertama, cara ini menentukan kapan saat dan waktu untuk penyapihan anak dilakukan. Untuk menjalankanya, dibutuhkan waktu dan kesiapan, terutama pada ibu dan seluruh anggota keluarga karena jika ada anggota keluarga yang tak setuju akan membuat anak menjadi rewel, sehingga upaya yang dilakukan tak membuahkan hasil.
Kendati menyusui dan menyapih disyariatkan, dalam upayanya, para ulama menyepakati bahwa tidak ada cara khusus atau cara baku terkait pelaksanaan hal ini. Hanya saja, ada beberapa hal yang memang perlu diperhatikan, terutama adalah kondisi anak. Tuntunan Islam dalam hal ini bertujuan agar ibu dan anak sama-sama nyaman dan bahagia.
BACA JUGA: Benarkah Makanan Pedas Tidak Baik bagi Ibu Menyusui?
Guna kelancaran dan kenyamanan dalam menyapih anak, berikut beberapa tips yang perlu diterapkan:
1 Lakukan secara perlahan
Perlu untuk melakukan penyapihan ini dengan perlahan. Ini bisa dimulai dengan jarang menyusui dan menggantikannya dengan makanan atau minuman sehat yang disukai anak.
2 Konsisten
Saat penyapihan sudah dijalani dan suatu ketika anak menjadi rewel, jangan berikan ASI sebagai jurus untuk membuat si kecil tenang. Karena jika tak konsisten, proses menyapih pun akan semakin sulit untuk dilakukan.
“Kalau kita biarin (tetap dikasih ASI) karena enggak tega dia nangis, maka ada bahaya. Nanti dia sampai besar jadi masih suka menyusu,” tutur Syekh Ibrahim Bajuri seperti dikutip dari kanal YouTube Yayasan Al-Muafah.
3 Berikan contoh
Ibu bisa memberikan beberapa contoh tentang kemandirian tokoh favorit anak yang tak lagi menyusu. Ini bisa dilakukan sambil melihat gambar-gambar di buku, atau teman seumurannya yang sudah tak lagi menyusu, sehingga ia jadi termotivasi dan meniru. Namun perlu untuk diingat, jangan sampai ibu membanding-bandingkan si kecil dengan anak-anak lainnya.
4 Berikan makan yang cukup
Ini juga menjadi cara yang penting. Jika anak diberi makan dan minum dengan cukup, dan perutnya kenyang, maka ia tak akan mengingat dan melupakan ASI.
5 Tidak memberi sesuatu yang membuat ketergantungan
Untuk mengalihkan keinginannya pada ASI, sebenarnya tak perlu memberi alat yang membuatnya jadi ketergantungan seperti empeng atau dot dan lainnya. []
Referensi: Menyusui dan Menyapih Dalam Islam/Karya: Tim Indscript Creative, Wida/Penerbit: Elex Media Komputindo/Tahun: 2015