RASULULLAH saw. sangat mewanti-wanti agar jangan sampai seorang Muslim meninggal dunia dalam keadaan masih meninggalkan hutang. Dalam sebuah riwayat dari Abu Qatadah disebutkan bahwa suatu ketika, ada jenazah seorang laki-laki yang dibawa ke hadapan Rasulullah saw. untuk dishalatkan. Rasulullah saw. bersabda: “Kalian saja yang menyalatkan sahabat kalian itu, sebab dia masih memiliki hutang.” Mendengar itu, Abu Qatadah berkata: “Hutang itu aku yang menanggungnya, wahai Rasulullah.” Rasulullah bertanya: “Apakah sampai lunas?” Abu Qatadah menjawab: “Ya, sampai lunas.” Rasulullah saw. pun menyalatkan jenazah tersebut.
Bahkan pada riwayat yang lain, Rasulullah saw. bersabda: “Jiwa (ruh) seorang Mukmin akan tergantung (terkatung-katung) selama dia masih memiliki hutang.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
BACA JUGA: Berhati-hatilah dalam Berhutang
Namanya orang hidup, pasti saja mungkin berhutang. Jika tidak dalam jumlah kecil, bisa jadi jumlahnya besar. Nah, bagaimana caranya supaya kita bisa melunasi hutang-hutang kita?
1. Buatlah daftar dari semua hutang kita.
Buat semua daftar hutang kita. Daftar hutang harus diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil. Jangan lupa mencantumkan suku bunga yang berlaku untuk tiap tiap hutang.
2. Prioritaskan pembayaran
Bayar hutang yang terkecil terlebih dahulu. Lunasi sehingga tidak menjadi beban lanjutan bagi kita. Sementara bayar minimal buat hutang yang lebih besar. Jika hutang kecil dapat diselesaikan lanjutkan ke hutang yang lebih besar.
3. Jangan menyelesaikan hutang dengan hutang lainnya.
Dengan kata lain jangan membuka kartu kredit untuk menyelesaikan hutang hutang masa lampau sekalipun dengan iming-iming free transfer balance. (Kecuali jika free transfer itu diikuti dengan free interest). Jauhi kartu kredit pokoknya.
Percaya deh, menyelesaikan lubang dengan menggali lubang akan membuat kita makin pusing.
4. Jangan berhutang lagi
Kala hutang kita lunas lupakan untuk berhutang lagi. Bayar setiap tagihan dengan tepat waktu. []
SUMBER: CARA JADI KAYA