• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 10 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

Menyikapi Perkara Jodoh dan Keturunan

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Islampos

Foto: Islampos

1.7k
BAGIKAN

Oleh : Newisha Alifa
newishaalifa@gmail.com

BEBERAPA bulan lalu, saya menemukan sebuah gambar motivasi yang kata-katanya sukses menyentak lamunan saya tentang perkara satu ini; jodoh.

“Menunggu jodoh itu seperti menunggu kematian. Tak perlu ditunggu, tapi sibuklah mempersiapkan,” By: Islamigrafi.

Selama ini saya sudah tahu, bahwa jodoh itu posisinya sama seperti kelahiran, rezeki dan kematian—sudah ditentukan di Lauh Mahfudz. Takkan tertukar. Tapi kenapa ya, untuk cara saya menyikapinya selama ini berbeda dengan ketetapan Allah lainnya, yang sama-sama tak bisa diganggu-gugat?

ArtikelTerkait

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

5 Tantangan dan Manfaat ketika Perjaka Menikahi Janda

Kalaupun ada perbedaan yang paling mencolok antara jodoh dengan kematian, maka kemungkinan besar ialah: jodoh itu sesuatu yang dirindukan. Sedangkan kematian bagi sebagian orang adalah sesuatu yang mengerikan.

Semakin direnungkan, semakin saya cukup melek teori soal jodoh. Ya terserah kalau masih ada orang yang beranggapan; pikirannya rumit, ribet dan nggak sederhana. Alhamdulillah, mungkin yang begitu memang sudah bertemu dengan jodohnya dan memiliki keturunan.

Dua hal yang sering bikin was-was perasaan manusia normal. Namun perlu diingat, semua itu balik lagi karena takdir yang Allah berikan. Bukan karena semata-mata keutamaan dan kelebihan kita. Jadi ada baiknya, jika tidak sedang di posisi orang lain, yang—kelihatannya—tidak lebih beruntung dari kita, berempatilah. Jika tak mampu membantu dengan langkah riil, maka doakanlah.

Saya tidak sedang ingin membahas perihal kriteria dalam mencari jodoh ideal loh ya. Karena itu terserah masing-masing. Skala prioritas setiap orang kan berbeda. Yang saya mau bagi di sini adalah tentang: cara terbaik dalam menyikapi kedatangan jodoh, juga keturunan—bagi yang sudah menikah.

Sungguhlah jodoh dan keturunan itu bagian dari rezeki yang Allah atur sedemikian rupa. Yang sifatnya aduhai, benar-benar terserah Allah. Keduanya bisa jadi nikmat, bisa juga jadi ujian. Dan yang pasti, sejatinya jodoh dan keturunan bukan syarat masuk surga. Tapi bisa menjadi penyebab seseorang masuk surga atau justru terlempar ke dalam neraka. Semuanya balik lagi ke cara kita menyikapi pemberian Allah itu.

Karena jodoh itu seperti maut. Maka datangnya pun tak pilih-pilih. Nggak mesti yang lebih tua duluan yang ketemu jodohnya. Nggak berarti yang belum ketemu jodohnya itu nggak laku, nggak good looking. Pun tak berarti orang yang belum berjodoh itu seseorang yang buruk kepribadiannya. In Syaa Allah, ini bukan upaya menghibur diri. Saya hanya sedang mengamati kondisi para lajang dan bujang di sekitar saya.

Nggak sedikit punya teman wanita yang usianya sudah menginjak angka 35 ke atas, tapi masih sendiri. Secara fisik mereka menarik kok. Cerdas. Karir gemilang. Dan kalau perhiasan dunia adalah wanita shalihah, In Syaa Allah, beberapa di antaranya, saya husnuzhon mereka itu wanita-wanita shalihah yang taat beribadah, terjaga tutur katanya, baik pula akhlaknya. Tapi mengapa mereka belum juga menemukan tambatan hatinya?

Ada yang sepertinya sudah pasrah. Sibuk mengurusi ibundanya yang sakit menahun. Bukan tak mau berumahtangga, tapi mungkin karena merasa usia yang sudah menginjak setengah abad, bersaing dengan perempuan yang lebih muda jadi terasa lebih sulit.

Advertisements

Yang pria juga begitu. Wajah rupawan, materi mapan, sering menghadiri pengajian. Tapi kenapa ya, kok belum juga ketemu belahan jiwanya?

Pun ada yang di usia belia, entah baru lulus SMA atau SMP sudah ketemu jodohnya. Menikah dan bahagia untuk selamanya. Yang boleh jadi secara fisik, biasa saja. Dan hal-hal lainnya yang jika sekilas mata manusia memandang, justru di bawah mereka yang masih melajang. Tapi itulah Kuasa Allah. Mutlak Kehendak Allah.

Mau lihat contoh lainnya?

Bagi yang masih update berita selebriti nih. Sebut saja Dude Herlino sama Alyssa Soebandono, atau Raffi Ahmad dengan Nagita Slavina. Mereka berdua udah saling kenal dari kapan coba? Bertahun-tahun sebelumnya! Berapa kali terlibat satu frame untuk shooting bareng? Kalau belum waktunya berjodoh yaa belum akan bersatu. Tapi ketika takdir kembali mempertemukan mereka untuk kemudian terikat dalam Mitsaqon Gholizon (perjanjian yang kuat), ya sudah. Kun fa yakun! Nikah deh!

Beberapa hari yang lalu, hati saya rasanya ikut berlonjak kegirangan, saat mendapat kabar salah satu teman baik akhirnya hamil. Masa penantiannya, mungkin bagi sebagian orang terhitung standar atau wajar. Belum ada setahun menikah. Tapi In Syaa Allah saya mengerti, berbagai kecemasan boleh jadi sudah datang dan pergi berkali-kali dalam benaknya.

Sebagai manusia, kita hanya diberikan dua hal yang mampu dilakukan; usaha dan berdoa. Sisanya ya tawakkal. Berserah to the max! Jangan pernah berhenti berprasangka positif terhadap segala Ketetapan Allah. Dia lebih tahu skenario apa yang terbaik untuk masing-masing hamba. Jika usaha sudah, berdoa sudah, tinggal mencoba untuk ridho pada Kehendak-Nya. Yakinkan diri bahwa Allah telah mengatur sedemikian rinci rencana indah-Nya bagi kita.

Adakah sosok Siti Maryam yang hingga akhir hayatnya tak menemukan pendamping, menjadi tercela di mata Allah? Bukankah beliau justru ditunjuk sebagai salah satu pemimpin wanita di surga kelak?

Pun, apakah seorang Siti Aisyah berkurang kemuliannya di sisi Allah, karena tak ditakdirkan memiliki keturunan sepanjang hidupnya?

Kembali ke bagian awal tulisan ini.

Menyikapi jodoh itu seperti menyikapi datangnya kematian. Tak perlu ditunggu, tapi sibuklah mempersiapkan.

Teruslah menyiapkan perbekalan Saudara-saudariku. Agar ketika waktunya tiba di depan mata. Kita lebih siap untuk menyambutnya. []

Wallahu A’lam bisshowab.

Tags: jodohNikah
Share1723SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Alhamdulillah Seluruh Titipan Waqaf Mukena dari Para Pembaca Telah IslamposAid Salurkan

Next Post

Tawakal Bukan Hanya Pasrah

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

janda

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

27 April 2025
Nikah di Bulan Syawal

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

5 April 2025
Nikah, Kebahagiaan dalam Menikah, Biaya Nikah Paling Murah

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

11 Maret 2025
nikah, aib, jodoh, berutang, menikah, melamar, nikah, taaruf, janda

5 Tantangan dan Manfaat ketika Perjaka Menikahi Janda

20 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

bantal

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk

Seberapa Sering Mengganti Handuk Mandi?

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Hukum Memanjangkan Jenggot

Hukum Memanjangkan Jenggot

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Penyebab Matinya Hati

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Penyebab Kanker Prostat yang Sering Diremehkan Lelaki

Oleh Dini Koswarini
8 Mei 2025
0
Penyebab Perut Bunci pada Laki-laki, Cara Mengecilkan Perut yang Buncit, Akibat Menahan Kentut, Penyebab Gagal Ginjal, Perut Buncit, Perut Buncit, Perut Kembung, Fakta Diabetes, Cara Menyembunyikan Perut yang Buncit, Gemuk, Penyebab Kanker Prostat

Ada beberapa penyebab kanker prostat yang sering diremehkan para lelaki. 

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains

Oleh Yudi
3 Oktober 2021
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti...

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Berikut beberapa alasan kenapa kita perlu memaksakan diri untuk membaca Al-Qur’an.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.