Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman
SAAT kita melakukan suatu hal, orang lain pastilah akan melihat apa yang kita kerjakan. Terkadang, selain melihat apa yang kita kerjakan mereka juga akan mengomentari apa yang kita lakukan. Lalu, apakah yang harus kita lakukan dengan ucapan-ucapan mereka?
Jikalau apa yang mereka katakan memang baik bagi kita, maka terimalah dan berterima kasihlah kepada mereka. Karena, dengan apa yang mereka katakan akan membuat diri kita menjadi lebih baik lagi ke depannya. Namun, jikalau yang mereka katakan hanya membuat langkah yang kita jalani selama ini menjadi tak bersemangat lagi bersebab ucapan mereka yang menjatuhkan, maka sudah semestinya kita tak perlu menghiraukannya.
Seorang Arab pernah berkata,
“Kalaamunnaas, asybaha bitturoobi. Idza lam yatathaayar bil hawaa’i fahuwa yudaasu bil aqdaami. Isy afwiyataka fal alsinatu lan tashmut.
“Ucapan orang, serupa debu. Jika ia tidak terbang tertiup angin, maka ia diinjak oleh kaki. Hiduplah sesuai kehendakmu, karena ucapan orang tak akan bisa terdiam.”
Terkadang, memang kita tak seharusnya selalu mempedulikan apa kata orang. Kata-kata orang itu memang penting sebagai masukan. Namun, hidup kita bukanlah untuk menjadi apa kata orang lain.
Jalanilah apa yang ada dalam hidup ini sesuai apa yang Allah perintahkan untukmu.
Masalah orang lain mau bilang apa, biarkanlah. Karena, mereka tak akan terdiam meski apapun yang kaulakukan; entah baik maupun buruk. []
Jakarta, 24 Februari 2018
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri