“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan nasib atau bagianmu dari dunia,” (QS. Al-Qashash: 77).
TIDAK ada rumah bagi seseorang untuk ditempati setelah kematian, kecuali rumah yang ia bangun sebelum matinya. Ya, akhirat itulah tempatnya. Sebuah rumah masa depan yang merupakan keniscayaan untuk dihuni manusia.
Jika ia membangun rumahnya—tatkala masih hidup dengan amalan kebaikan maka rumah yang akan ditempatinya setelah mati pun akan baik pula, sebaliknya siksaan mengerikan di akhirat akan dijalani oleh orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah.
Pada hakikatnya, dunia ini adalah tempat pengujian dan sementara bagi manusia. Ia menjalani kehidupan singkat dan setelahnya mendapatkan balasan atas apa yang dilakukannya selama di dunia.
BACA JUGA: Keringat Penghuni Surga
Dan setiap orang tentu saja bebas untuk hidup sesuai dengan keinginannya di dunia ini dan untuk memilih jalan yang ia kehendaki, yang jelas pilihan rumah masa depan hanya dua, surga dan neraka.
Surga; Rumah yang dijanjikan bagi orang beriman
“Tiada seorang pun tahu cendera mata apa yang masih tersembunyi bagi mereka-sebagai balasan atas amal kebaikan yang mereka lakukan,” (QS. as-Sajdah: 17).
Begitulah Alquran menceritakan surga secara tersirat dalam surat as-Sajdah. Ya, surga, tempat yang dijanjikan bagi kaum mukminin atas keimanan dan ketaatan mereka kepada Allah.
Surga, sebagaimana terpapar dalam banyak ayat, merupakan tempat yang diselimuti dengan aneka jenis berkah dan merupakan tempat tinggal kebahagiaan abadi dan tempat pengungkapan sifat pemurah Allah—kemurahanNya hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman.
Dalam Alquran, surga dipaparkan sebagai tempat yang mengandung segala yang mungkin dikehendaki oleh manusia:
“Diedarkan kepada mereka pinggan dan piala emas; di dalamnya ada yang menjadi idaman dan sedap dipandang mata; dan kamu akan kekal di dalamnya,” (QS. az-Zukhruf: 71).
Demikian Allah SWT menghadiahkan surga bagi orang-orang yang beriman sebagai pahala atas amal manusia ketika di dunia. Sebuah berkah yang belum terlihat oleh manusia sepanjang hayat mereka di dunia ini dan bahkan tak terbayangkan oleh mereka.
Neraka; Babak akhir paling mengerikan
“Hai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu, dan takutlah kamu pada hari bila seorang ayah kelak tidak lagi berguna bagi anaknya dan seorang anak tidak lagi berguna sedikit pun bagi ayahnya. Sungguh, janji Allah benar. Maka janganlah kamu tertipu oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai penipu utama menipu kamu tentang Allah,” (QS. Luqman: 33).
Allah SWT pemilik sifat-sifat dan nama-nama terindah, memang pengasih, pemurah, dan pemaaf. Akan tetapi, harus diingat bahwa di samping itu Allah senantiasa Adil, Penakluk segalanya, dan Pemaksa.
BACA JUGA: Umar: Perbanyaklah Mengingat Neraka, sebab Apinya sangat Panas
Dari sifat-sifat itulah Allah SWT dekat dengan orang-orang mukmin, dan sebaliknya Allah jauh dari pemuja-pemuja berhala, orang-orang kafir, dan orang-orang munafik. Dan nerakalah sesungguhnya tempat kesempurnaan perwujudan sifat-sifat-Nya yang terakhir ini.
Neraka adalah rumah masa depan bagi mereka yang telah menginvestasikan dosa-dosanya ketika di dunia. Di sana mereka akan mengalami siksaan-siksaan api, panas, gelap, asap, sempit, buta, terdesak, lapar, haus, air nanah, air mendidih, dan racun pohon zaqqum. Di samping azab lahiriah, mereka juga akan menderita siksaan batiniah yang keras yang menimpa hatinya.
Dalam ayat yang lainnpun di Alquran, Allah SWT memaparkan babak akhir yang mengerikan itu yang akan dialami oleh orang-orang kafir:
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas Setiap orang yang sangat kafir. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: ‘Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami niscaya Kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah Kami kerjakan’…” (QS. Faathir: 36-37). []