Ada sebagian orang yang merasakan susahnya mendapat pekerjaan. Tak heran, mereka akan melakukan apapun agar bisa diterima kerja di tempat yang mereka idamkan. Salah satu cara yang dilakukan adalah “nyogok.”
Kita tentu pernah menemui orang-orang yang rela memberi rupiah demi mendapat pekerjaan. Hal itu juga pernah dilakukan oleh Muhammad Zulkiram. Tahun 2007 silam Muhammad Zulkiram diangkat menjadi anggota Polri. Akan tetapi, pada 214 ia memutuskan berhenti.
Pria yang akrab disapa Joekhana itu bercerita memilih berhenti lantaran merasa pekerjaannya tak berkah. Bagaimana tidak, Zulkiram masuk menjadi anggota Polisi dengan menyuap.
“Terus saya tahu kalau nyogok itu haram. Saya tahu kalau masuk kerja dengan cara nyogok haram. Itu gelisah saya. Berpikir berpikir berpikir. Desember 2014 baru saya memutuskan untuk resign,” kata Zulkiram.
Pikiran ‘nyogok itu haram’ muncul dan menguasai pikiran Zulkiram usai dia pulang dari Thailand. Zulkiram memang sempat pergi selama 2 pekan ke Thailand untuk mempelajari agama.
Begitu tekad untuk berhenti telah bulat, temannya menyarankan untuk menunggu sampai waktu dinasnya mencapai 10 tahun. Hal tersebut agar bisa mengambil pensiun dini dan tak dipecat.
“Akhirnya, saya sengaja tidak masuk dinas agar menjadi pelanggaran kode etik dan segera dipecat,” ungkap Zulkiram
Karena sering tidak masuk dinas, Zulkiram mendapat pelanggaran kode etik Polri. Seperti yang ia inginkan, akhirnya ia bisa keluar dengan cepat.
“Nggak apa-apa lah (diberhentikan) hormat nggak hormat yang penting saya keluar. Setelah itu saya lebih dalam lagi mempelajari agamanya,” imbuhnya.
Zulkiram terakhir kali bertugas sebagai anggota Polri pada 20 Desember 2014. Karir Polisinya dimulai di Satuan Intelkam Polres Aceh Timur, kemudian menjadi ajudan Kapolres Aceh Timur pada 2011, dan tugas terakhirnya di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Aceh. []
Sumber: Detik