SEORANG muslim tentunya akan berbeda dengan orang-orang non-muslim. Dan keimananlah yang mampu mebedakan seorang muslim dengan manusia-manusia yang lainnya. Tidak ada kebahagiaan hakiki yang bisa dirasakan seseorang melainkan kebahagiannya dalam merasakan manisnya iman. Lalu, bagaimanakah cara agar kita bisa merasakan manisnya iman?
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiga perkara yang bisa seseorang memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) Ia mencintai saudaranya hanyalah karena Allah, (3) ia benci kembali pada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya sebagaimana ia tidak suka jika dilemparkan dalam api,” (HR. Bukhari no. 21 dan Muslim no. 43).
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1- Keutamaan mendahulukan kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya.
2- Keutamaan mencintai Allah.
3- Orang mukmin mencintai Allah dengan cinta yang tulus.
4- Orang yang memiliki tiga sifat ini adalah yang paling utama daripada yang tidak memilikinya walau orang yang memilikinya dahulu kafir dan masuk Islam atau dahulu adalah orang yang terjerumus dalam kubangan dosa lalu bertaubat.
5- Wajib membenci kekafiran dan pelaku kekafiran (orang kafir) karena barangsiapa yang membenci sesuatu, ia juga harus membenci pelaku yang memiliki sifat tersebut. Begitu pula dengan maksiat. []
Sumber: Rumaysho.com