MESIR—Pemerintah Mesir dan Yordania dilaporkan segera menggelar pertemuan khusus guna membahas tindakan guna melindungi Al-Aqsha dari cengkeraman Israel. Keterangan berdasarkan pernyataan yang dirilis kementerian luar negeri Mesir pada Sabtu (22/7/2017).
Menurut laporan Ahram, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry telah menerima telepon dari rekannya dari Yordania Ayman Safadi pada Sabtu. Rencananya mereka akan membahas “Tindakan melawan kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina dan masjid Al-Aqsha.”
Kedua belah pihak saling berbagi pendapat terhadap situasi genting di Palestina. Mereka menekankan pentingnya menghentikan kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina dan penghapusan semua pembatasan yang diberlakukan oleh Israel pada umat Muslim yang beribadah di Al-Aqsha.
Sebelumnya pada Jumat (21/7/2017), Mesir telah mendesak Israel untuk segera menghentikan kekerasan dan penyiksaan terhadap rakyat Palestina di Yerusalem. Terutama setelah tiga warga Palestina terbunuh dalam bentrokan dengan tentara Israel dekat Al-Aqsha.
Mesir juga telah mengungkapkan “Keprihatinan mendalam,” terhadap aksi kekerasan yang dilakukan tentara Israel tersebut. Mesir juga berdukacita atas kematian warga sipil Palestina akibat penggunaan kekuatan yang berlebihan.
Pekan lalu, Israel telah menutup masjid Al-Aqsha bagi rakyat Palestina untuk shalat Jumat untuk kedua kalinya sejak Israel menduduki Yerusalem pada 1967. Selain itu tentara Israel juga memasang detektor logam dan kamera pengintai di pintu masuk Haram Al-Sharif setelah terjadi pembunuhan terhadap dua polisi Israel di lokasi tersebut. []