Oleh: Ahmad yusuf Abdurrohman
SEBAGAI seorang manusia, terkadang dalam diri ini ada rasa menginginkan segala sesuatu secara cepat, instant dan tanpa ribet. Terlebih lagi, di zaman yang penuh perkembangan teknologi ini. Segala sesuatu seakan bisa dengan instannya didapatkan tanpa harus bersusah payah.
Itulah masalahnya di sini. Karena itu pula, mindset kita sudah terbiasa dengan segala sesuatu yang instant dan langsung jadi. Kebanyakan dari kita menjadi tidak sabaran ketika dihadapkan pada segala sesuatu yang harus dilalui dengan tahapan demi tahapan.
BACA JUGA: Hidup Adalah Proses
Padahal, jika kita pahami lebih dalam lagi niscaya kita temukan hikmah yang benar-benar bermanfaat dari rangkaian proses yang kita lewati. Karena, saat kita melakukan suatu proses itu bisa menjadikan diri kita lebih sabar dari sebelumnya. Selain itu, sebuah proses juga meningkatkan kemampuan kita menghadapi beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi saat menjalani proses itu.
Marilah kita renungkan kembali. Sebenarnya, tak ada sesuatu yang benar benar instant.
Suatu ketika, pernahkah kita merasa lapar sedangkan tak ada makanan di rumah? Bagi sebagian orang, solusi terakhir yang ditempuh adalah pergi ke warung untuk membeli mie instant. Selain harganya yang ekonomis, rasanya yang beragam serta penyajiannya yang cepat akan lebih mudah menghilangkan rasa lapar yang sedang menyerang.
Namun, perlu kita ketahui pula. Meskipun namanya mie instan, tetap perlu adanya proses perebusan untuk menjadikannya bisa dikonsumsi.
Nah, begitu pula dalam hidup ini. Banyak hal yang memeelukam proses.Dan proses yang harus ditempuh juga terkadang tak mudah. Namun tetaplah jalani segala proses yang ada.
Layaknya pertumbuhan manusia, tak bisa seorang bayi langsung mengkonsumsi makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Perlu adanya tahapan demi tahapan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
BACA JUGA: Pelajaran di Balik Proses Memancing
Maka, janganlah tergesa menghadapi segala sesuatu. Nikmatilah proses yang kaukerjakan. Karena ketergesaan juga datangnya dari setan dan sudah seharusnya kita tinggalkan.
Akhir kata, izinkanlah saya mengutip perkataan Ibnu Qayyim yang membuat permisalan tentang sebuah ketergesaan.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam kitabnya Ar-Ruh, “Tergesa-gesa adalah keinginan untuk mendapatkan sesuatu sebelum tiba waktunya disebabkan oleh besarnya keinginannya terhadap hal tersebut, seperti halnya orang yang memanen buah sebelum datang waktu panennya.” []