Oleh: Sinta Guslia
gusliasinta51@gmail.com
LANGKAH kaki relawan Rumah Yatim Regional Jabodetabek semakin pelan, saat mendekati bangunan sangat sederhana dari bambu. Terlihatnya lafadz arab berwarna orange di bilik bambu yang menjadi penghalang. Riyadul Mubtadiin, pondok pesantren sederhana yang menjadi basis pendidikan agama di Desa Muncangkopong, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten.
Pondok Pesantren Riyadul Mubtadiin, berdiri dengan rangka bambu dan material bangunan yang sudah usang. Berbentuk panggung sederhana dari bambu dan bahan kayu lainnya. Atap plafon yang sudah bolong disulapnya dengan kain sarung dan kardus bekas. Hal ini hanya untuk melindungi mata dari lelapnya tidur saat malam.
BACA JUGA: Cerita KH Ma’ruf Amin Usul agar Pesantren Aswaja dapat Bantuan APBN
Puluhan santri harus tidur beralaskan bambu tanpa kasur dan alas lainnya. Bahkan, ranjang tingkat yang ada di pesantren tersebut dirakitnya dari potongan bambu yang direkatkan. Kondisi memprihatinkan juga terlihat dari kebutuhan kesehatan dan kebersihan yang sangat kurang layak.
“Para santri yang sekitar 50 anak mayoritas dari kalangan tidak mampu jadi masih banyak butuh bantuan,” ungkap Ali Ridwan, relawan Rumah Yatim Regional Jabodetabek saat berkunjung ke Ponpes Riyadul Mubtadiin.
Lanjutnya berbincang, kata Ali, kondisi prihatin tersebut bahkan sampai menyentuh fasilitas pendidikan pesantren. Selain itu, saat ini kondisi kebersihan yang kurang layak menjadi konsen utama untuk pemberian bantuan. Namun tidak dipungkiri, sambungnya, kebutuhan lain masih sangat diperlukan.
“Kita salurkan beberapa kebutuhan santri seperti peralatan mandi, ada kain sarung juga, untuk ke depannya insyaAllah akan kita kaji lagi,” paparnya.
BACA JUGA: Tips Agar Anak Betah di Pesantren ala Ustaz Faisal Kunhi
Raut wajah yang berbeda dari Pondok Pesantren Riyadul Mubtadiin. Mendidik dengan kesederhanan anak-anak yatim dan dhuafa yang ingin memperdalam agama Islam. Keterbatasan bangunan, menurut Ali, fasilitas tambahan, dan lainnya tidak menyurutkan semangat dari puluhan santri tersebut.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan kita kaji, kita akan memberi bantuan sesuai dengan yang mereka butuhkan,” terang Ali. []