MATARAM–Sebelumnya, pada Minggu (9/4/2017), di Bandara Changi, Singapura, terjadi kesalahpahaman antara seorang bernama Steven Hadisurya Sulistyo, dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji Muhammad Zainul beserta istri ketika sama-sama mengantre di depan tempat check-in Batik Air. Steven melayangkan kata-kata bernada rasis,”Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar Pribumi, Tiko,”.
Muhammad Zainul Majdi meminta warga NTB tidak tersulut emosi terkait kejadian itu. Pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) itu juga meminta warga NTB tetap tenang dan tidak terprovokasi atas isu ini, terutama melakukan aksi di Islamic Center.
Dikutip dari Republika, Jumat (14/4/2017), berikut pesan singkat yag ditulis TGH di Mataram:
“Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuhu.
Saya minta Antum dan teman-teman agar tidak mengadakan aksi apapun di Islamic Centre hari ini terkait apa yang menimpa saya.
Saya tidak izinkan.
Jaga NTB dan Indonesia kita. Pupuk kesabaran.
ALLAH Maha Adil.
Syukron katsiiran.”
TGB juga sudah memaafkan Steven Hadisurya Sulistyo, mahasiswa yang melakukan penghinaan saat sedang mengantre di Bandara Changi Singapura pada Minggu (9/4/2017).
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB mengatakan, permintaan maaf Steven yang disampaikan melalui Harian Republika pada Kamis (13/4/2017) kemarin, sudah cukup mewakili semuanya.
“Sudahlah jangan diperpanjang, beliau sudah memaafkan,” ujar Yusron di Mataram, NTB, Jumat (14/3/2017).
TGH Muhammad Zainul Majdi, yang juga dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB), lanjut Yusron, menyayangkan seorang anak muda yang memiliki sikap seperti itu.
“Tidak baik hal ini terus digelindingkan. Cukup apa yang disampaikan di atas sudah mewakili sikap beliau. Sangat disayangkan ada pemuda yang punya sikap demikian,” ucap Yusron.
TGB mengajak semua pihak untuk lebih arif dan proporsional dalam menyikapi hal ini.
Sesaat kejadian berlangsung, Minggu (9/4/2017), Steven menulis surat pernyataan permohonan maaf kepada TGB atas sikap rasisnya. []