AMERIKA SERIKAT—Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah berencana untuk mengirim belasan pasukan tambahan ke Suriah utara. Rencana pengiriman ini muncul hanya setelah Presiden Donald Trump berbicara tentang penarikan pasukan AS dari Suriah dalam waktu dekat.
Menurut beberapa pejabat pertahanan dan administrasi AS pada Senin (2/4/2018), rencana tersebut telah dibahas selama beberapa hari. Lalu pertama kali dipertimbangkan sebelum pernyataan Trump pekan lalu bahwa AS akan “Keluar segera dari Suriah.”
Dewan Keamanan Nasional telah menggelar pertemuan untuk membahas pertarungan yang diakui pemerintah terhadap Daesh serta kehadiran sekitar 2.000 pasukan AS di Suriah.
Komentar penarikan pasukan AS oleh Trump pada 29 Maret ternyata bertentangan dengan pernyataan pejabat pemerintahannya, termasuk sekretaris negara dan departemen pertahanan, yang sebelumnya mengatakan pasukan AS harus tetap di Suriah untuk masa mendatang.
Beberapa jam sebelumnya, kepala juru bicara Pentagon Dana White telah menekankan perlunya pasukan Amerika untuk tinggal di Suriah, di mana Washington mendukung perang melawan Daesh.
Sebelumnya AS mengatakan akan meninggalkan Suriah setelah kekalahan kelompok teror, tetapi sejauh ini menolak untuk melakukannya.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang negaranya mendukung tentara Suriah dalam operasi anti-terornya, sekali lagi mengecam kehadiran militer AS di Suriah dan menyebutnya ‘ilegal’ menurut hukum internasional. []
SUMBER: PRESSTV