Beragam cara dilakukan seorang muslim untuk bisa bersimpati terhadap muslim lainnya yang tengah tertindas, mulai dari memberikan sumbangan, ikut menjadi relawan hingga berdemo menyerukan kebebasan atas umat muslim tersebut.
Gadis Inggris ini pun memiliki caranya sendiri untuk menyerukan apa yang selama ini terjadi dengan warga muslim Palestina. Gadis bernama Leanne Mohammad yang berumur 15 tahun menjadi juara tingkat regional atas pidatonya yang mengangkat isu Palestina. Akan tetapi gadis warga London Timur ini dihapus kemenangannya dalam kompetisi berjudul Jack Petchey Speak Out yang diselenggarakan oleh Speaker Trust.
Dalam video yang dilihat oleh 1.200 penonton tersebut, Leanne menceritakan tentang penderitaan yang dialami oleh warga Palestina dan ia juga berkata bahwa inilah saatnya untuk menghentikan penderitaan yang dialami oleh anak-anak Palestina.
“Waktunya sudah tiba. Saya orang Palestina dan saya manusia. Saya tidak harus mengingatkan untuk itu. Jika saya salah, maka salahkan saya, bukan agama saya,” Ucap Leanne.
Tak hanya itu saja, ia juga menyampaikan bahwa terorisme yang ada di dunia bukan disebabkan oleh agama sehingga tidak berhak seseorang mendiskriminasikan orang lain dikarenakan agama dan yang lainnya.
Bisa jadi penghapusan video tersebut menjadi bagian dari sensor yang dilakukan oleh pihak penyelenggara. Leanne pun mendapat sejumlah kritikan atas pidatonya yang berjudul ‘Burung bukan bom’ di media sosial.
Dalam pidatonya, ia memulai dengan ucapan, “Bagi sejumlah anak di dunia, permainan petak umpet bukan hanya permainan, melainkan menyangkut hidup dan mati.”
Gadis Inggris itu pun melanjutkan pidatonya bahwa bagaimana rasanya jika terbangun di pagi hari bukan dikarenakan suara burung, melainkan bom. Meski memenangkan kompetisi, namun pidatonya dihapus dari situs Speaker Trust. Ternyata Leanne didiskualifikasi untuk perlombaan selnjutnya dikarenakan menyeru penentangan terhadap Israel.[]