PALESTINA—Ahmed Al-Saraj, seorang tahanan dari kamp al-Bureij telah bergabung dalam aksi mogok makan massal yang diluncurkan di penjara-penjara Israel selama 12 hari. Meski Al-Saraj dalam kondisi sakit, namun hal itu tidak menghalanginya untuk ikut dalam aksi mogok makan.
Ahmed Al-Saraj, 30, telah divonis hukuman penjara di penjara Israel atas tuduhan terlibat dalam operasi anti-pendudukan di Tepi Barat. Dan saat ini, Al-Saraj didiagnosis tengah menderita maag kronis, PIC melaporkan pada selasa (2/5/2017).
Al-Saraj telah dipenjara sejak 2004. Selama masa tahanannya, ia tidak mendapat hak kunjungan keluarga sejak kematian ayahnya yang menderita kanker sekitar empat tahun yang lalu. Saudara kandungnya sering mengajukan banding untuk berkunjung. Namun, seruan mereka tidak diindahkan oleh otoritas penjara Israel.
“Saudaraku terlibat dalam kegiatan anti-pendudukan sejak tahun 2000. Dia dikejar oleh pasukan Israel dan ditangkap pada bulan Juni 2004. Dia selamat dari dua upaya pembunuhan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup,” ungkap Khaled, saudara Al-Saraj.
Petugas Keamanan Israel meracuni Al-Saraj saat penangkapan sebelum dia diseret ke ambulans dan ditangkap oleh pasukan pendudukan. Al-Saraj juga telah mengalami penyiksaan keras di penjara-penjara Israel, di mana dia menderita tukak lambung kronis yang mengancam nyawanya. []