SADIO Mane kini menjadi pemain kesayangan para fans klub sepak bola raksas Inggris, Liverpool. Tak Cuma jago mengolah si kulit bundar di lapangan hijau, bomber Liverpool kelahiran Senegal 26 tahun lalu ini juga punya kepribadian rendah hati.
“Fans menyukai dia karena dia rendah hati. Di Liverpool, menjadi masalah jika terlalu menonjolkan diri dan terlalu bangga dengan diri sendiri. Dia sama sekali tidak seperti itu,” kata John Gibbons dari podcast The Anfield Wrap.
BACA JUGA: Bintang Liverpool Sadio Mane jadi Duta Wisata Indonesia
Di lapangan, pemain Muslim ini juga senang untuk tak jadi pusat perhatian demi kepentingan tim.
“Ketika Liverpool mengontraknya, dia bermain di kanan luar dan mungkin pemain terbaik saat itu di posisi itu. Kemudian kita mendatangkan (Mohamed) Salah, dan Sadio dengan santainya pindah ke sayap kiri,” kata Gibbons.
“Dia tidak mengeluh dan menjalaninya saja. Dia diminta untuk mengambil peran sebagai bagian dari tim dan bermain sedikit lebih dalam, sementara Salah adalah bintang,” ujar Gibbons.
Mane bukanlah juga pemain yang suka protes. Dalam pertandingan terakhir melawan Arsenal ia mencetak gol namun dianulir dianggap offside, padahal tidak.
Dalam wawancara setelah pertandingan, dia menolak untuk mengkritik wasit dan justru dia merujuk ke pertandingan pertama melawan West Ham, ketika golnya disahkan padahal saat itu ia dalam posisi offside.
Sikap tak egois ini bukanlah kejutan bagi Mike Hughes dari BBC Radio Merseyside Sport.
“Setelah pertandingan saya mencoba menggambarkan betapa besar peran yang dia mainkan, tetapi dia selalu bersemangat untuk mengesampingkan perannya dan justru memuji rekan-rekannya.
Sadio Mane juga termasuk orang yang senang berada jauh dari pusat perhatian, kata Abu Usamah Al-Tahabi, imam di Masjid Al Rahmah, Liverpool. Hal ini terungkap kala Mane membersihkan WC masjid dan direkam orang-orang.
BACA JUGA: Bintang Liverpool Ini Terekam Video saat Bersihkan Toilet Masjid
“Sadio sebetulnya meminta agar jangan membagi-bagikan videonya. Dia ingin tetap melakukan semuanya diam-diam dan ia tidak melakukannya untuk publisitas,” kata Abu Usamah Al-Tahabi.
“Dia sering datang ke masjid ini. Di rumahnya dia memiliki (mobil mewah) Bentley – tetapi dia datang ke sini dengan mobil biasa, jadi dia tidak ingin dikenali.
“Dia bukan orang yang mencari kehebohan. Dia sama sekali tidak congkak,” imbuh Al Tahabi. []
SUMBER: BBC