PALESTINA—Tentara Israel makin kehilangan akal sehatnya. Baru-baru ini seorang tentara telah menyerang seorang perempuan difabel. Padahal perempuan tersebut tak menimbulkan ancaman apapun terhadap tentara Israel, sebuah kelompok HAM mengungkapkan pada Jumat (19/4/2017).
Menurut laporan Palstinechronicle, pengacara Naela Atiya telah mendesak Menteri Keamanan Israel untuk menindak tegas petugas yang menyerang Manar Mujahed, 30 hingga mengalami kelumpuhan.
Menurut Atiyeh, polisi perbatasan Israel menembaki Manar yang menderita keterbelakangan mental di wilayah Yerusalem, pada tanggal 27 Februari 2017. Petugas itu lalu membiarkan Manar berdarah dan menangis minta tolong kepada ayahnya untuk menyelamatkannya.
“Ayahnya, seorang sopir bus, langsung memarkirkan mobilnya di dekat pos pemeriksaan militer tempat Manar ditembak. Dia melihatnya dari jauh dan pada awalnya tidak mengenali anaknya yang telah diserang,” ungkap Atiya.
“Lalu tentara Israel memborgol perempuan berdarah tersebut dengan rantai. Setelah di bawa ke rumah sakit barulah diketahui bahwa Manar mengalami cacat mental. Manar dibawa kembali ke rumah dengan kursi roda, setelah kondisi kesehatannya mulai membaik. Kini Manar mengalami cacat fisik dan tidak dapat berdiri akibat peluru yang menembus paha dan pinggulnya,” tutup pengacara tersebut. []