PERNAHKAH Anda dianiaya oleh orang lain? Jika ya, bagaimana perasaan Anda? Tentu menyakitkan, bukan? Lalu, apa yang akan Anda lakukan? Kebanyakan kita menyimpan dendam di dalam hati dan berniat membalaskan dendam. Betul begitu?
Nah, lain halnya dengan Rasulullah ﷺ. Jika kita mengeluh atas aniaya yang dilakukan oleh orang lain kepada kita, Rasulullah tidak demikian. Ia bahkan tetap tersenyum atas perlakuan buruk orang lain kepadanya.
Sebagaimana hal itu terjadi ketika Rasulullah ﷺ dicekik oleh seorang Badui. Ia tetap tersenyum meski merasa kesakitan. Seperti apa ya kisahnya?
Ketika itu Rasulullah tengah berjalan bersama Anas bin Malik. Tiba-tiba seorang Arab Badui menarik selendang Najran di kalungan lehernya.
Begitu kerasnya tarikan si Badui. Nabi pun tercekik. Anas, seperti tercatat dalam Shahih al-Bukhari, sempat melihat bekas guratan di leher nabi.
“Hai Muhammad, beri aku sebagian harta yang kau miliki!” teriak si Badui, masih dengan posisi selendang mencekik Rasul.
Apakah Nabi marah dengan sikap si Badui itu, yang berbuat kasar untuk minta ‘jatah’? Hati Nabi terlalu sejuk untuk sekadar diampiri letikan rasa gusar.
Tidak! Nabi justru tersenyum. Dan bilang ke Anas, “Berikanlah sesuatu!” []