DENGAN amat santai Bagas mampu melanjutkan bacaan ayat Al-Quran yang dibacakan oleh gurunya. Pemilik nama lengkap Bagas Wahyu Rizki Pambudi ini memang telah menyelesaikan hafalan 27 juz Al-Qur’an dalam waktu satu bulan.
Siapapun tak akan percaya jika hafidz muda kelahiran Gunung Kudul, 29 Maret 2002 ini adalah penyandang tuna netra dan autis.
Siswa kelas 8 MTs Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam (Yaketunis) Yogyakarta ini mengaku menghafal Al-Quran dengan media Pen Al-Qur’an Braile Digital.
Bagas mengaku hanya membutuhkan waktu satu bulan untuk menghafalkan 27 juz Al-Qur’an. “Hafal 27 juz selama sebulan, waktu bulan Ramadhan,” begitu katanya berulang – ulang.
Bagas melanjutkan, ia selalu membaca Al-Qur’an setiap harinya. Selama bulan Ramadhan, putra sulung dari dua bersaudara ini mengaku selalu menghafalkan satu juz setiap pukul 20.00 hingga 22.00.
Meski menderita tuna netra, penyuka ceramah KH. Anwar Zahid ini mengaku telah mulai belajar membaca Al-Qur’an sejak kelas satu SD. Ketika masuk ke MTs Yaketunis ia mengaku sudah bisa membaca Al-Qur’an.
Bulan Ramadhan tahun ini menjadi awal dirinya menghafal Al-Qur’an. Ketika ditanya alasan menghafal, ia hanya menjawab sekenanya,
“Engga tahu, baca aja, tahu- tahu hafal, terus dilanjutin.” Ujarnya.
Tidak hanya mampu menghafal Al-Qur’an, siswa yang tinggal di Jl. Kaliurang km 9 Sleman ini juga mengaku mampu menghafal 120 hadits Nabi.
Ketika diminta menyebutkan salah satu hadits yang dihafal, Bagaspun langsung melafalkan hadits tentang keutamaan membaca Al-Qur’an.
Tak hanya berhenti sampai disini, Bagaspun bertekad melanjutkan hafalannya hingga 30 juz. Usai lulus dari MTs Yaketunis, Bagas berencana akan melanjutkan pendidikan ke MAN Maguwoharjo, Sleman.
Kepala MTs Yaketunis, Agus Suryanto mengatakan, meski tuna netra, Bagas memiliki daya ingat yang kuat. Apapun yang dikatakan gurunya, selalu dihafalkan oleh Bagas. Tak heran, ia mampu menghafal Al-Qur’an dalam waktu singkat.
Jika Bagas yang menderita tuna netra dan autis mampu menghafal Al-Qur’an, maka seharusnya ini menjadi pemicu semangat kita untuk terus berprestasi. []
Sumber: edupost