BERLIN-Gelandang serang Jerman dan Arsenal, Mesut Ozil angkat bicara soal pro kontra foto yang menampilkan dirinya bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Mei 2018 lalu.
Pada foto tersebut, Oezil dan Ilkay Guendogan, dua pemain Jerman yang memang berdarah Turki, terlihat akrab dengan sang presiden.
BACA JUGA: Buntut Foto Bareng dengan Erdogan, Ozil dan Gundogan Dicemooh Fans Jerman Sendiri
Foto itu membuat Oezil dikecam, mengingat Erdogan adalah sosok yang tidak disenangi Jerman. Sikap Oezil bahkan dianggap bentuk indispliner di Timnas Jerman, yang sebelumnya sudah diminta sumpah setianya untuk Die Mannschaft.
Guendogan sendiri terhindar dari kecaman karena langsung menegaskan foto bersama Erdogan bukanlah bentuk dukungan politik. Sementara Ozil tak dapat menghindarkan diri dari kecaman tersebut karena sikapnya yang memilih bungkam.
The past couple of weeks have given me time to reflect, and time to think over the events of the last few months. Consequently, I want to share my thoughts and feelings about what has happened. pic.twitter.com/WpWrlHxx74
— Mesut Özil (@M10) July 22, 2018
kecaman kepada Oezil makin menjadi-jadi usai Jerman gagal di Piala Dunia 2018. Ozil pun akhirnya menegaskan bahwa foto itu hanya sekadar menghormati Erdogan sebagai petinggi negara keluarganya di Turki.
“Saya punya dua hati, satu Jerman dan satunya lagi Turki. Sewaktu kecil, ibu saya mengajarkan untuk selalu menaruh hormat dan tidak pernah melupakan dari mana saya berasal. Hal itu masih relevan menurut saya sampai hari ini,” kata Oezil memberi penjelasan di Twitternya @MesutOzil 1088.
Dia juga menjelaskan bahwa foto itu bukanlah bentuk dukungan politik.
“Foto bersama Presiden Erdogan bukan tentang politik atau pemilu. Itu cuma bentuk saya menghormati pejabat tertinggi keluarga saya. Saya pesepakbola, bukan politisi dan pertemuan kami tidak difasilitasi oleh kebijakan apapun,” jelas Oezil.
BACA JUGA: Inilah Daftar Pesepakbola Muslim di Liga Inggris
Lebih lanjut Oezil menambahkan bahwa sikapnya kepada seorang pemimpin negara adalah sama.
“Faktanya, kami berbicara soal sepakbola, di mana dia merupakan pemain sepakbola sewaktu muda. Bagi saya, tidak penting siapa presidennya, tapi yang penting adalah dia seorang presiden. Apakah itu presiden Turki atau Jerman, sikap saya tidak akan berbeda,” tegas Oezil. []