SAHABAT Islampos, Piala Dunia 2022 menyimpan banyak cerita. Baru-baru ini, sekelompok penggemar pada pertandingan antara Jerman melawan Spanyol, menutup mulut mereka sambil memegang salinan sketsa foto Mesut Ozil. Itu sebagai bentuk pengingat bagi timnas Jerman yang sebelumnya memprotes larangan LGBTQ dengan cara menutup mulut saat sesi pertandingan pertama mereka melawan Jepang.
Aljazeera sebagaimana dikutip dari About Islam, melaporkan bahwa tampilan terkoordinasi itu tampaknya merupakan tanggapan atas gerakan protes para pemain tim Jerman karena merasa aspirasinya dibungkam oleh FIFA dan tuan rumah Qatar. Sebab, salah satu aturan yang ditetapkan pada Piala Dunia kali ini adalah larangan penggunaan simbol pelangi atau one love yang merujuk pada kampanye LGBTQ. Larangan tersebut juga mencangkup penggunaan atribut one love pada jersey dan ban kapten.
BACA JUGA: Ini Kata Kapten Timnas Swiss Granit Xhaka soal Aksi Tutup Mulut Timnas Jerman di Piala Dunia 2022
Pada pertandingan kedua yang mempertemukan Jerman dengan Spanyol, penonton membawa sketsa foto Mesut Ozil, pesepakbola muslim yang undur diri dari timnas Jerman karena faktor diskriminasi.
Ozil, keturunan imigran Turki kelahiran Jerman, menganggap bahwa federasi sepak bola Jerman, penggemar, dan media melakukan rasisme dalam perlakuan mereka terhadap imigran.
“Saya orang Jerman saat kami menang, tapi saya seorang imigran saat kami kalah,” kata Ozil saat kepergiannya dari timnas Jerman.
Sebagai salah satu gelandang terhebat di generasinya, Ozil mengundurkan diri dari tim Jerman pada 2018. Hal itu memicu perdebatan dan menjadi sorotan di seluruh dunia.
“Dengan berat hati dan setelah banyak pertimbangan karena kejadian baru-baru ini, saya tidak akan lagi bermain untuk Jerman di level internasional sementara saya memiliki perasaan rasisme dan tidak hormat,” tulisnya di Twitter saat itu.
“Dulu saya mengenakan seragam Jerman dengan kebanggaan dan kegembiraan, tapi sekarang saya tidak … Rasisme seharusnya tidak pernah diterima.”
Nah, protes yang dilakukan timnas Jerman pada Piala Dunia kali ini pun seakan membangkitkan kembali ingatan penggemarnya terhadap ketidakadilan yang disebabkan timnas Jerman terhadap Mesut Ozil.
Sejauh ini, aturan Piala Dunia 2022 memang memicu kontroversi di negara barat, terutama negara yang telah melegalkan LGBTQ. Salah satunya Jerman.
Aturan ini disebut-sebut terkait erat dengan politik. Namun, banyak kalangan yang tetap mendukung dan menghormati aturan FIFA dan tuan rumah Piala Dunia 2022. Sebab, aturan tersebut merupakan bagian dari sistem kehidupan masyarakat di negara Qatar.
BACA JUGA: 500 Orang Masuk Islam pada Piala Dunia 2022, Fakta atau Hoaks?
Aksi tutup mulut Jerman pun menuai kritik beberapa kalangan. Maka, pada pertandingan berikutnya Jerman pun menyudahi protesnya.
Gelandang Muslim timnas Jerman Ilkay Gundogan mengatakan “politik sudah selesai”.
“Sejujurnya, sudut pandang saya sekarang politik sudah selesai,” kata Gundogan kepada The Athletic.
“Kami di sini sekarang dan saya pikir Qatar sangat bangga. Negara Qatar sangat bangga menjadi tuan rumah Piala Dunia — juga sebagai negara Muslim pertama. Saya berasal dari keluarga Muslim, jadi komunitas Muslim bangga. Sekarang ini hanya tentang sepak bola – menikmati dan merayakan – jadi itu hal yang paling penting.” []
SUMBER: ABOUT ISLAM