BERDASARKAN pengalaman mengajar dan berdakwah kurang lebih dari 30 tahun.
1. Sebelum kenal dakwah biasa-biasa saja.
2. Setelah kenal dakwah dan ikut ngaji menjadi baik dan rajin ibadah.
BACA JUGA: Katanya Ngaji, Kok Pacaran?
3. Setelah lama ngaji biasanya pindah guru dan tempat ngaji yang lebih ‘keras’.
4. Akhlak semakin buruk dan berani menghina mantan gurunya dengan berbagai macam alasan.
5. Merasa kelompok ngajinya paling benar sendiri dan yang lainnya sesat, ahli neraka.
Benarkah Islam mengajarkan seperti ini?
Benarkah ini ajaran Salafush Sholeh?
Inikah ilmu yang bermanfaat?
Lupakah mereka dengan hari pembalasan?
Apa yang mereka cari?
Inikah hasil ilmu dan ngaji?
Oohh, alangkah buruknya?
Mungkinkah Allah meridhai?
BACA JUGA: Belajar Ngaji Kok Bayar?
Berkata Abdullah Ibnu Mubarak rahimahullah:
“Aku belajar adab tiga puluh tahun, dan aku belajar ilmu dua puluh tahun dan mereka dulu (salafus sholeh) belajar adab sebelum belajar ilmu”. (Ghayatun Nihayah Fi Thabaqaatil Qurra’ 1/198) []
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami
Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram kami;
Channel YouTube