METODOLOGI dakwah ada beberapa. Metode berasal dari bahasa Latin methodus, artinya cara atau cara kerja, diIndonesiakan sering dibaca metoda.
Logie juga dari bahasa Latin, logos, artinya ilmu, lalu menjadi kata majemuk ?”methodologi” artinya ilmu cara kerja. Jadi Methodologi Dakwah dapat diartikan sebagai ilmu cara berdakwah.
Metode dakwah merupakan salah satu unsur dakwah yang memiliki peran penting dan strategis untuk keberhasilan dakwah. Metode dakwah senantiasa mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi jamannya.
Namun demikian secara esensial Al-Quran telah memberikan landasan yang baku berkenaan dengan prinsip-prinsip yang harus dibangun dalam berbagai ragam metode dakwah.
BACA JUGA: Pengertian Dakwah dan 3 Metode Dakwah
Prinsip ini diantaranya termuat dalam surat Al-Nahl ayat 125, yaitu: al-Hikmah, al-mauidzah al-hasanah, dan al-mujadalah alahsan, kemudian teraktualkan dan diperkuat dengan prinsip-prinsip dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad saw.
Apabila ada anggapan bahwa dakwah itu sama dengan tabligh, tidaklah benar. Yang benar adalah tabligh itu salah satu bagian dari da’wah, artinya bukan satu-satunya cara berdakwah, sebab masih banyak lagi cara lain yang bisa ditempuh.
Macam metodologi dakwah. Kalaupun dakwah itu sering ditempuh melalui tabligh atau ceramah, lantaran melalui kedua cara tersebut relatif lebih mudah penyelenggaraannya dan relatif murah pembiayaannya. Dikatakan mudah lantaran dakwah melalui tabligh atau ceramah dalam tempo yang relatif pendek dapat dipersiapkan.
Disebut murah karena tidaklah banyak biaya yang harus dikeluarkan. Berbeda dengan dakwah melalui film atau pagelaran seni budaya yang bernafaskan Islam akan memerlukan biaya yang lebih besar, karena diperlukan biaya latihan, shooting, transportasi disamping instrumentalia dan tenaga ahli dalam satu grup yang terlatih baik yang perlu dipersiapkan.
BACA JUGA: Meniru Metode Dakwah Rasulullah Saw
Sama halnya dengan dakwah melalui penerbitan memerlukan modal yang cukup besar padahal kemampuan finansial ummat Islam belum sampai pada tingkatan yang dapat diharapkan banyak.
Macam metodologi dakwah. Bertitik-tolak dari pengertian da’wah sendiri yaitu:
”Segala usaha dan kegiatan yang disengaja dan berencana, bertujuan untuk menggugah, meningkatkan dan mengembangkan kesadaran orang perorang dan masyarakat supaya tertarik kepada ajaran Islam dan bersedia melaksanakannya”.
Memberi indikasi bahwa dakwah itu mengandung banyak aspeknya yang bisa ditempuh tergantung kepada situasi dan kondisinya, baik masyarakatnya sebagai sasaran maupun pihak pengemban tugas dakwah sebagai subjek pelaksanaannya.
Macam metodologi dakwah
Macam metodologi dakwah. Apabila diringkaskan kaefiat da’wah atau lazim disebut methoda dakwah itu meliputi tiga bagian ialah:
- Hikmat kebijaksanaan.
- Mau’izhoh hasanah. (Nasehat).
- Mujadalah billati Hiya Ahsan (Bertukar fikiran). 2. Tujuan.
Macam metodologi dakwah. Tujuan methodologi dakwah adalah untuk memberi kemudahan serta keserasian bagi pengemban dakwah sendiri di dalam menyampaikan materi dakwah, serta memberikan kemudahan serta keserasian terhadap pihak penerimanya.
Pengalaman sering membuktikan bahwa kendatipun materi dakwah itu baik, sering terjadi responsinya kurang memuaskan, lantaran methoda penyajiannya kurang sesuai atau kurang serasi.
Sebaliknya pengalaman sering membuktikan pula, walaupun materinya kurang baik tetapi karena penyajiannya baik, maka responsinya menjadi baik, kendatipun kadang-kadang akibatnya negatif.
Oleh karena itu dapatlah difahami mengapa methodologi dakwah itu diperlukan bagi meningkatkan keberhasilan dakwah Islamiyah, apalagi di abad modern masa kini di kala ilmu pengetahuan telah sampai kepada puncaknya.
BACA JUGA: “Kenakalan” Komunitas Dakwah
Macam metodologi dakwah. Bicara tentang methodologi dakwah ibarat dalam dunia . masakan adalah suatu ilmu bagaimana cara mengolah masakan supaya menarik dipandang dan sedap disantap, sesuai dengan selera si penerima hidangan itu.
Dalam dunia masak-memasak sering dialami satu ketika masakan kurang menarik dipandang dan kurang nikmat disantap lantaran salah mengolah dan kurang serasi cara menyajikan, padahal bahannya lengkap harganyapun cukup mahal.
Sebaliknya sering dialami satu hidangan sederhana tapi cukup menarik dan nikmat disantap, padahal bahannya sederhana harganyapun murah, lantaran pandai mengolah dan serasi menyusun posisi hidangan itu.
Demikian pula dalam berdakwah kemungkinan terjadi nilai materinya penting, namun kurang terserap oleh audient (pendengar) karena pengolahan kurang seksama dan penyajiannya kurang serasi. Sebaliknya bisa terjadi materi dakwahnya sederhana tapi dapat diterima oleh pendengar lantaran pengolahannya mantap dan penyajiannya serasi.
Macam metodologi dakwah. “Ajaklah manusia kepada jalan Allah dengan cara yang bijaksana, dan nasihat yang baik, dan bertukar fikiranlah dengan cara yang lebih baik.” (QS: 16: 125) []
Sumber: Buku “Da’wah dan Teknik Berkhutbah” Karya: DRS. KHA. Syamsuri Siddiq