BANDUNG—Wacana metro kapsul yang digadang-gadang dapat mengatasi permasalahan transportasi di Bandung, resmi dicanangkan oleh Pemerintah Kota Bandung pada Senin, (12/2/18).
Bagi Walikota Bandung, Rifdwan Kamil, pencanangan metro kapsul tersebut merupakan mimpi besar yang diharapkan bisa mengatasi persoalan transportasi di Bandung.
“Hari bersejarah bagi Kota Bandung, ada mimpi besar yang akan di mulai. Mimpi yang Alhamdulillah bisa dimulai hari ini,” Kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil saat meresmikan pencanangan Metro Kapsul, Senin, (12/2/18).
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil, mengatakan, pembangunan moda transportasi modern ini tidak sedikitpun menggunakan biaya APBN maupun APBD, namun seluruhnya murni dari investasi PT. PP.
“Dari investasi PT. PP 100 persen, kerja samanya dikelola oleh swasta gak pakai APBN dan APBD,” pungkasnya.
Menurutnya, dengan dilakukannya pencanangan ini, maka proses urusan pembangunan akan dimulai, seperti pendirian tiang-tiang pancang yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Untuk groundbreaking stasiun-stasiun itu masih butuh IMB. IMB-nya sedang finalisasi juga gak ada masalah. Tapi yang namanya tiang-tiang kan bisa dimulai,” ujarnya.
Salah satu yang paling membanggakan, kata Emil, hampir 98 persen kontruksi Metro Kapsul merupakan buatan dalam negeri, sementara sisanya seperti teknologi digital pada mesin masih mengimport dari Slovenia.
Di lokasi yang sama, Direktur PT. PP, Lukman Hidayat, rencana pembangunan Metro Kapsul baru terintegrasi sepanjang 8,3 kilometer atau masuk dalam koridor tiga.
Koridor tiga ini berawal dari Stasiun Hall Jalan Oto Iskandar Dinata, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Pungkur, Buah Batu, Palasari, Jendral Ahmad Yani, dan kembali ke titik awal pemberangkatan.
“Koridor tiga ini memiliki 11 terminal pemberhentian. Kami pun melibatkan kerja sama dengan PD. Pasar karena beberapa terminal ada di wilayah PD. Pasar,” katanya.
Dalam pembangunannya nanti akan menerapkan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang menelan nilai investasi sebesar Rp.1.38 triliun melalui skema Build Operate Transfer (BOT) dengan masa konsesi 30 tahun.
Lanjut dia, kereta tersebut mampu mencapai kecepatan hingga 60 kilometer/jam dengan kapasitas 50 orang yang dapat beroperasi tanpa masinis.
“Dengan tiket yang hanya Rp.7.500, Kami berharp Metro Kapsul memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Kota Bandung,” kata dia. []
Reporter: Saifal