HAMPIR semua orang pernah mencicipi kelezatan mie instan. Ya, tidak dapat dielakkan lagi bahwa mie instan terkadang menjadi salah satu pilihan makanan untuk dikonsumsi karena proses pembuatannya yang cepat.
Terlebih lagi untuk anak kos yang malas membeli makanan di luar, biasanya mereka sudah menyediakan stok mie instan untuk dikonsumsi.
Cara pengolahan mie instan cukup praktis hanya perlu menambahkan air panas dan memasukkan bumbu-bumbu yang sudah tersedia di dalamnya maka dalam waktu beberapa menit, mie instan siap disantap. Namun, tahukah anda bagaimana sejarah di balik terciptanya mie instan ini?
BACA JUGA: Pakar Kesehatan Ungkap Proses Pencernaan Mie Instan dalam Perut Manusia, Hasilnya Mengejutkan
Untuk kamu yang penasaran, berikut ini adalah ulasan mengenai sejarah terciptanya Mie Instan.
Ditemukan orang Jepang
Mie instan pertama kali diciptakan oleh Mamofuku Ando. Ia merupakan pria berkebangsaan Jepang yang lahir di Taiwan pada tahun 1911. Dirinya pertama kali membuat mie instan pada tahun 1958.
Usahanya tersebut dapat dikatakan sukses dan berhasil yang membuat ia mendirikan sebuah perusahaan Nissin Foods. Chicken Ramen rasa ayam menjadi produksi pertama dari perusahaannya tersebut. Kemudian pada tahun 1971, usaha tersebut semakin berkembang dan berhasil untuk memproduksi mie dalam gelas yang diberi merk Cup Noodle.
Sejarah terciptanya mie instan dimulai ketika Ando berusia 45 tahun tepatnya pada tahun 1956. Ketika itu, Amerika Serikat tengah gencar-gencarnya menyumbangkan gandum ke seluruh wilayah Jepang karena negara itu tengah dilanda masalah pangan.
Hal tersebut menyebabkan harga terigu yang ada di pasaran menjadi murah. Untuk itu, pemerintah Jepang mengimbau seluruh rakyatnya agar mengkonsumsi roti gandum dan terigu sebagai pengganti nasi.
Ekperimen dulu
Di Jepang sendiri, banyak sekali warganya yang suka menyantap mie. Melihat banyaknya orang yang melahap mie di dekat Pasar Harikyu di Osaka, Jepang kemudian membuka pikiran Ando untuk membuat sebuah usaha.
Ia mulai berpikir mengapa tidak membuat mie dari bahan terigu? Terlebih lagi harga terigu pada saat itu sangat murah di pasaran.
BACA JUGA: Kegigihan Ashraf Semasa Hidup, Pernah Jadi Pelayan Toko dan Makan Mie Instan
Ide cemerlang pun di dapatkan Ando, ia tidak ingin membuat mie yang sudah banyak di pasaran. Melainkan membuat mie dengan bentuk lain yang lebih enak, lebih cepat diolah, lebih efisien serta gampang didapatkan dimana saja.
Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, ia kemudian membeli sebuah mesin pembuat mie dan melakukan eksperimen membuat mie instan di beranda rumahnya. Awalnya, adonan dari mie yang sudah berbentuk mie itu digoreng agar awet, gurih dan cepat diolah. Kemudian, dirinya memikirkan rasa untuk kuah mie tersebut.
Maka dipilihlah kuah ayam, karena selain rasanya yang netral aromanya juga tidak amis. Setelah membuat eksperimen tersebut, pada sore harinya ia membawa sekeranjang contoh mie-nya ke pasar. Di luar dugaan, ternyata seluruh mie buatannya habis tersebut pada hari itu juga.
Dirikan pabrik
Mie buatannya semakin terkenal pada pertengahan tahun 1958. Ando sudah mulai kewalahan untuk menangani pesanan. Hal itu dikarenakan rumahnya yang kecil hingga tak mampu lagi menampung banyaknya pesanan. Untuk itu, Ando mulai memindahkan usahanya tersebut ke sebuah gudang murah yang kosong di Osaka.
Di tempat itulah Ando dan keluarganya menjalankan bisnis mie instan. Sejak saat itulah, banyak perusahaan serta toko-toko besar yang berebut untuk menjadi penyalur dari mie instan buatannya.
Pada bulan Desember 1958, Ando memberi nama pada perusahaannya tersebut. Maka dipilihlah nama Nissin Food Industries menjadi nama dari perusahaan mie instannya tersebut. Produk mie instan semakin digandrungi di Negara Jepang.
Kesuksesan Ando terus berlanjut, ia kemali membuka pabrik keduanya pada tahun 1960. Sedangkan pada tahun 1961, lahirlah pabrik ketiga dan keempat yang tersebut di beberapa wilayah Jepang.
Meskipun usahanya tersebut dapat dikatakan sukses, namun Ando tidak pernah berhenti untuk bereksperimen dalam memperbaiki mutu serta cita rasa mie instan buatannya. Ia selalu melibatkan keluarga, teman, serta masyarakat sekitar untuk mencicipi mie instan baru hasil olahannya. Cara tersebut ia lakukan agar dapat mengetahui selera pasar.
Selain melakukan eksperimen, demi memperbaiki mutu serta kualitas mie instannya, Ando bahkan melakukan perjalanan ke luar negeri. Hal tersebut dilakukan untuk memperkenalkan serta menjajaki selera Eropa terhadap mie instan. Untuk mempelajari hal tersebut, maka dirinya melakukan perjalanan keliling Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 1966.
Di Eropa tersebut, Ando melihat orang makan mie dengan menggunakan garpu, tanpa kuah dan menggunakan piring sebagai alas makanya. Di sana menyeruput kuah mie dianggap suatu hal yang tidak sopan. Padahal di negaranya, orang Jepang biasa menyeruput kuah mie yang masih panas berasap.
Hal itu bertujuan untuk menambah nafsu makan serta semangat dan menghormati tuan rumah. Selain itu juga, Ando mengamati adanya bahan kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas tanpa harus memasaknya terlebih dahulu. Ia juga baru tahu bahwa ada cup/cangkir kertas sekali pakai dan kertas alumunium yang dapat digunakan sebagai penutup yang kedap udara.
Wadah styrofoam
Dari situlah maka Ando mendapatkan ilham untuk membuat mie instan dalam wadah yang berbahan styrofoam yang kemudian menggunakan lapisan alumunium sebagai penutupnya.
Mie instan tersebut tidak perlu dimasak, melainkan hanya perlu di seduh saja. supaya tidak hancur saat di distribusikan, kontur mienya pun dibuat lebih tebal. Di dalam kemasan tersebut ditambahkan pula garpu yang digunakan untuk menyantapnya.
BACA JUGA: Ketagihan Makan Mie Instan, Ini Cara Mengatasinya
Ide tersebut ternyata dapat mendatangkan kesuksesan untuk Ando. Pada tahun 1970 ia berhasil memasarkan mie instan dengan kemasan yang efisien dan praktis. Ia tidak hanya memasarkan produknya di Asia saja melainkan juha ke wilayah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya.
Mereka menyambut baik impor makanan inovatif yang dilakukan Ando tersebut. bahkan ada beberapa pengusaha Eropa yang menjulukinya sebagai “The Inovator of The Year”.
Mamofuku Ando berada di puncak keberhasilannya pada tahun 1998, saat itu ia genap berusia 77 tahun. Dirinya membangun serta meresmikan Foodeum Tower di Shinjuku, Tokyo. Gedung tersebut sangat legendaris hingga saat ini dan disebut juga sebagai “Istana Mie”.
Hal tersebut dikarenakan di dalam tempat tersebut banyak sekali restoran mie, tempat disko, tempat pelatihan pembuatan mie, serta museum mie serta alat-alat untuk membuat mie. []
SUMBER: INFOYUNIK