TANYA: Bagaimana jika memiliki teman non-Muslim sering curhat kepada kita? Dan bagaimana jika ia mengajak kita untuk mengantarkannya ke gereja?
JAWAB: Syariat kita yang suci tidak melarang untuk berinteraksi dengan orang non Muslim dalam perkara jual beli. Juga tidak melarang untuk mengambil manfaat dari mereka, baik berupa ilmu, perdagangan, atau selainnya dan hubungan transaksi dunia yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.
BACA JUGA: Fadhilah Surat Al Kafirun dan Surat Al Ikhlas
Namun, kita dilarang menjadikan mereka sebagai sahabat dan karib dekat jika tidak ada tujuan mendakwahi mereka kepada Islam. Karena pertemanan bisa menyebabkan terpengaruhnya seorang muslim dengan agama mereka atau bahkan bisa menimbulkan rasa cinta kepada mereka yang mana semua itu berbahaya bagi agama seorang muslim.
Dan tidak sedikit para pelajar menjadi tersesat, setelah mereka mendapat beasiswa atau utusan Negara dan orang-orang Islam yang tinggal di negeri-negeri non-Muslim melainkan karena sebab ini (berteman karib dengan mereka, pen).
Sehingga mereka hanyut di negeri tersebut dan menyerupai penduduknya, membangga-banggakan mereka, terpengaruh dengan prinsip-prinsip mereka, bahkan tidak sedikit di antara mereka yang kehilangan apa yang paling berharga dalam kehidupannya, yaitu agama.
BACA JUGA: 4 Jenis Teman
Karena itu, hendaknya niat Anda dalam berinteraksi dengan seorang Nashrani adalah untuk melunakkan hatinya agar menerima Islam dan memperlihatkan akhlak kaum muslimin yang baik yang mereka ketahui dari agamanya.
Dan jangan sampai muncul dalam hati anda rasa cinta terhadap orang seperti mereka yang mencaci maki Allah dan menjadikan Allah memiliki istri dan anak serta mengagungkan salib dan menyembahnya. []
SUMBER: ISLAMQA