AL-QUDS – Situasi mencekam terjadi di Masjidil Aqsha di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan 1438 H. Penjajah Israel terus menambah pasukan di salah satu tempat suci umat Islam itu.
pasukan khusus Israel Ahad pagi menyerbu Masjidil Aqsha dan menutup seluruh pintu ke masjid tersebut. Mereka menyebar ke sudut-sudut kompleks masjid. Koran Al-Hayat melaporkan, minggu (18/06/2017) kemarin,
Tidak hanya itu, para pemukim Yahudi juga dibiarkan masuk ke kompleks masjid. Bentrokan antara jamaah dan pasukan Israel serta pemukim Yahudi pun tak terhindarkan.
Biasanya, masjidil Aqsha ditutup di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Hal itu untuk memberi kesempatan kepada umat Islam khusyu menjalan ibadahkan i’tikaf.
Para jamaah dan mu’takif bertakbir sebagai bentuk protes membanjirinya pemukim Yahudi dan militer Israel ke Masjidil Al-Aqsha. Terlebih, di sepuluh hari terakhir di mana umat Islam tengah khusyu’ meningkatkan ibadah.
Militer Israel menembakkan gas air mata ke massa umat Islam. Puluhan jamaah dilaporkan luka-luka.
Direktur lembaga Nada Al-Asir, yang mengurusi tahanan Palestina, Nashir Qus, mengatakan bahwa pasukan khusus Israel menangkap sedikitnya dua warga muslim dari luar Palestina. Mereka menyebar di titik-titik strategis di kompleks masjid khususnya di pintu utama.
Sebelumnya, polisi juga sempat menahan makanan sahur masuk ke kompleks masjid. Padahal, terdapat ribuan jamaah yang tengah beri’tikaf.[]
Sumber: Al-Hayat