MIMPI memiliki arti penting dalam kehidupan manusia sebelum dan sesudah Islam. Termasuk juga soal mimpi buruk.
Al-Qur’an memberitahu kita tentang mimpi Nabi Yusuf (AS), Nabi Ibrahim (AS) yang mengganggu banyak orang besar atau datang sebagai kabar gembira bagi orang lain. Ini berarti bahwa Islam menghargai pentingnya mimpi seperti yang dilaporkan dalam berbagai hadits Nabi ﷺ.
BACA JUGA: Bertemu Ibu yang Sudah Meninggal dalam Mimpi, Bagaimana?
Dikisahkan Anas bin Malik: Rasulullah ﷺ berkata, “Mimpi yang baik (yang menjadi kenyataan) dari orang benar adalah salah satu dari empat puluh enam bagian dari kenabian” – Sahih al-Bukhari Buku 87 Hadis 112
1 Apa Itu Mimpi?
Allah menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa,
“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan.” Surah Zumar, ayat 42
Ini berarti bahwa mimpi adalah alat yang digunakan Allah untuk berbicara kepada orang-orang yang dekat dengan-Nya. Allah SWT memberikan tanda-tanda atau petunjuk kepada orang-orang tertentu pada waktu tertentu untuk beberapa alasan seperti Dia mengirimkan petunjuk dalam bentuk mimpi kepada para nabi.
2 Jenis Mimpi
Mimpi ada tiga jenis menurut hadits.
Nabi ﷺ berkata, “Mimpi itu ada tiga jenis: satu mimpi baik yang merupakan semacam kabar baik dari Allah; mimpi buruk yang menyebabkan rasa sakit berasal dari setan; dan yang ketiga adalah sugesti dari pikiran sendiri.” – Sahih Muslim Buku 29 Hadis 5621
3 Apa Itu Mimpi Buruk?
Jika seseorang melihat mimpi yang tidak disukainya atau membuatnya ketakutan, itu adalah mimpi buruk yang datang dari setan. Seperti kutipan hadits,
Dikisahkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri: Nabi (SAW) berkata, “Jika ada di antara kalian yang melihat mimpi yang dia sukai, maka itu dari Allah, dan dia harus bersyukur kepada Allah untuk itu dan menceritakannya kepada orang lain; tetapi jika dia melihat sesuatu yang lain, yaitu mimpi yang dia tidak suka, maka itu dari setan, dan dia harus berlindung kepada Allah dari kejahatannya, dan dia tidak boleh menyebutkannya kepada siapa pun, karena itu tidak akan membahayakannya” – Sahih al-Bukhari Buku 87 Hadis 114
4 Apa yang Harus Dilakukan Setelah Mengalami Mimpi Buruk?
Nabi ﷺ berkata, “Mimpi baik yang menjadi kenyataan adalah dari Allah, dan mimpi buruk dari setan, jadi jika salah satu dari kamu mengalami mimpi buruk, ia harus berlindung kepada Allah dari setan dan harus meludah ke kiri. Karena mimpi buruk itu tidak akan membahayakannya.” – Sahih al-Bukhari Buku 87 Hadis 115
BACA JUGA: Tafsir Mimpi Bertemu Ular Menurut Ibnu Sirin
Suatu ketika seorang sahabat Nabi ﷺ datang dan berkata, “Saya mengalami mimpi buruk.” Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya, “Katakanlah, ‘Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya dan azab-Nya dan kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari niat-niat jahat orang-orang. Setan dan sejak kehadirannya (saat kematian) [Audhu bi kalimati’ llahi’t-tammati min ghadabihi wa iqabihi wa sharri ibadihi wa min hamazati’ sh-shayatin wa an yahdurun] – Muwatta Imam Malik Buku 51 Hadis 9
https://www.youtube.com/watch?v=uo1uot6ZKik&t=55s
5 Apa Kata Allah Tentang Berbagi Mimpi Palsu Atau Mimpi Buruk Dengan Orang Lain
Diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas bahwa Rasulullah ﷺ berkata: “Siapa pun yang menceritakan mimpi palsu, akan diperintahkan (pada Hari Kebangkitan) untuk mengikat dua butir gandum menjadi satu, dan dia akan dihukum untuk itu.” – Sunan Ibn Majah Buku 35 Hadis 3916
Semoga Allah memberkahi kita dengan tidur yang nyenyak dan menjauhkan kita dari mimpi buruk, Aamiin! []
SUMBER: PARHLO